Kali ini saya lagi kere. Duit harus dihitung cermat, pengeluaran yg tak penting diminimalisir. Apalagi si mbak spg ngasih sebotol teh awetan. Jadi saya gak keluyuran, duduk manis saja menunggu montir bekerja. Ngisi waktu dengan membaca koran kompas yg tergeletak nganggur.
Suplemen Kompas berjudul Otomotif juga menarik dibaca. Eh disitu ada artikel tentang lampu HID. Oooohhh... ternyata lampu putih bersinar tajam di mobil yg bikin saya dendam kesumat itu bernama lampu HID (High Intensity Discharge).
Kompas pun mengupas bahaya lampu HiD yg menyilaukan itu. Penulisnya malah mengatakan bagai lampu petromax di warung nasi goreng. Hahhahahha.... lucu juga ya. Seribu persen saya setuju dengan ulasan kompas itu. Ternyata yg ngalami silau gara2 ulah komodo sudah banyak.
Selain di harga, apa bedanya lampu HID dengan lampu biasa? Yang ini saya harus minta bantuan ke google. Malu kalau tanya2 ke toko variasi tapi gak beli. Emang mau dipasang di onthel ya? Untuk motor juga ada, tapi saya belum pernah berpapasan dengan motor ber HID. Katrok kalee....atau saya yg kurang piknik.
Lampu biasa berbahan gas Halogen. Itu sebabnya dinamakan lampu halogen. Umurnya lebih pendek, cepat putus filamen tungstennya. Sinar dari halogen berwarna kuning biasa.
Lampu HID berbahan gas Xenon, garam logam halida dan merkuri. Itu sebabnya lampu HID punya nama lain lampu Xenon. Ketiga komponen tsb membentuk lengkungan arus tegangan tinggi yg bersatu, menyebabkan cahaya sinar cerah mirip lampu neon. Cahayanya berwarna putih terang dan biru. Sinarnya lebih terang dari lampu konvensional, tapi celakanya bikin pengendara lain lebih silau.
Lampu HID lebih awet karena tidak menggunakan filamen tungsten tetapi menggunakan elektroda listrik yg menghasilkan busur listrik. Seperti namanya HID, keunggulan lampu ini adalah mampu menghasilkan cahaya dengan tingkat intensitas yg tinggi.
Tips aman bila berpapasan dengan kendaraan berlampu HID:
1. Jangan pernah melihat ke arah sumber cahaya. Bikin sakit mata. Sifat lampu mobil tsb melebar, apalagi kalau tanpa proyektor.
2. Kurangi kecepatan untuk menghindari bersentuhan dengan kendaraan lain atau ada penyeberang jalan. maklum mata anda sudah silau setengah mati, jadi tak bisa melihat apa yg ada di depan.
3. Kalau di belakang Anda ada mobil pakai lampu HID (pasti terasalah, kan sinarnya mencorong sekali) biarkan dia lewat lebih dulu. Daripada Anda dapat sinar laser kan, hehehhee.