Mohon tunggu...
Berita  Startup
Berita Startup Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

E-Money Cegah Peredaran Uang Palsu di Masyarakat

11 Oktober 2018   15:03 Diperbarui: 11 Oktober 2018   15:25 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

E-money atau uang elektronik merupakan uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital). Penggunaan uang elektronik sudah diberlakukan sejak tahun 2015 pada pembayaran alat transportasi seperti Commuter Line dan Transjakarta. Namun, sekarang ini uang elektronik tidak hanya digunakan untuk pembayaran alat transportasi tetapi juga berbagai aspek seperti makanan dan lain-lain.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah transaksi uang elektronik di Indonesia pada bulan Juli 2018 mencapai 241,39 juta. Akan tetapi, belum banyak masyarakat Indonesia yang menikmati fasilitas ini, khususnya masyarakat di Indonesia Timur.

Padahal, e-money ternyata memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya, mulai dari tidak perlu menerima uang kembalian sampai menciptakan cashless society. Namun ternyata, cashless society akibat menggunakan e-money juga dapat menciptakan dampak yang sangat positif bagi negara dan masyarakat luas, salah satunya adalah minimnya peredaran uang palsu.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menyarankan masyarakat melakukan pembayaran melalui e-money agar peredaran uang palsu  dan kejahatan yang berhubungan dengan penggunaan uang tunai dapat diminimalisir. Hal tersebut membuat BI terus menggaungkan suara untuk menciptakan cashless society.

Walaupun uang palsu peredaraanya masih terbilang kecil, namun pada hari-hari besar saat transaksi masyarakat meningkat, uang palsu dapat beredar dengan cepat. Namun, jika transaksi dilakukan menggunakan e-money, tentunya risiko untuk menerima uang palsu akan semakin minim sehingga peredaran uang palsu tidak akan berkembang luas.

Sayangnya, sampai saat ini penggunaan e-money belum banyak ditemukan di wilayah Indonesia Timur. Masyarakat di sana masih terfokus pada penggunaan uang tunai untuk bertransaksi. Oleh karena itu, DavestMoney akan berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat di Indonesia Timur agar dapat merasakan berbagai keuntungan dari penggunaan e-money. Tentunya hal ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan cashless society di Indonesia. DavestMoney merupakan uang elektronik yang diselenggarakan oleh PT Hensel Davest Indonesia (HDI) yang nilainya setara dengan uang tunai sebagai alat pembayaran yang sah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun