Way Kanan -- Warga Dusun Bali Dwipa, Kampung Bali Sadhar Selatan Kecamatan Banjit mengharapkan pihak terkait untuk segera menindak lanjuti pelaksanaan dana desa di Kampung mereka, khususnya pada pelaksanaan pengerasan jalan di dusun Bali Dwipa, karena selain diduga dikerjakan tidak sesuai dengan standar, juga tidak terpasang plang nama, serta tidak memberdayakan warga setempat, melainkan mendatangkan pekerja dari kampung lain.
“Kalau jalan seperti ini, kami mau melewatinya dengan motor saja susah, lebih baik seperti dulu waktu masih jalan tanah," Ujar Wayan S.
Warga lain mengatakan pemasangan batu onderlagnya, sangat kacau, semua disusun tidur, "Pemasangan batu seperti ini tidak layak, baru beberapa bulan batu sudah tabur tidak di tempatnya lagi, tetapi kami tidak bisa apa-apa, karena waktu itu Wayan Darma masih menjabat kepala kampung, sekarang setelah Ia di PLH, maka kami berani bicara, bahwa pengerjaan onderlagh jalan yang menggunakan dana desa di dusun kami tidak sesuai dengan Bestek, jadi kami tidak terima,” ujar Nyoman.
Menurut keduanya, warga sudah melaporkan hal itu ke Kantor Kecamatan, dan Tim yang turun dari kecamatan menyatakan pekerjaan itu sangat parah, dan juga menanyakan berapa biaya untuk pengerasan jalan, karena sama sekali tidak ada plang nama, selain itu pekerjaanpun meggunakan pekerja dari kampung lain, padahal seharusnya memberdayakan masyarakat setempat, akan tetapi kami tidak tahu apakah tim dari Inspektorat Way Kanan sudah turun apa belum, padahal kami juga sudah melapor kesana,” imbuh Keduanya,
Terpisah, I Wayan Darma, mantan kepala Kampung Bali Sadar Selatan yang dikonfirmasi, membenarkan bila pelaksanaan pembangunan jalan di dusun Bali Dwipa Kampung Bali Sadar selatan tidak diterima warganya, dan ia sendiri telah diperiksa oleh Inspektorat Way Kanan.
Sayangnya PLH Kepala Kampung Bali Sadar Selatan Way Gangsar, meski awalnya mengangkat telepon, namun saat dikonfirmasi tentang pengerjaan jalan oleh kepala kampung lama yang tidak diterima oleh warganya, Hpnya diberikan pada anaknya dan menyatakan telepon salah sambung, dan mengaku sebagai orang Palembang.
Sementara Camat Banjit saat dihubungi, membenarkan adanya dugaan pekerjaan perkerasan jalan yang tidak layak.
"Benar kami telah turun dan menemukan dugaan kesalahan pemasangan batu dan ketidak sesuaian. Dalam pengerjaan jalan onderlagh sepanjang 1000 meter yang dibiayai oleh dana desa. Dan telah melaporkan hal itu ke inspektorat Way Kanan, nantinya semua temuan itu harus diganti oleh I Wayan Dharma (mantan kakam) sesuai dengan hasil penghitungan inspektorat, termasuk pembayaran tukang yg belum di bayar” ujar M. Taufik Hidaytno. SSTP. MH,. Camat Banjit.
Laporan : Adjie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H