Penyakit satu ini mungkin jarang terdengar dikalangan masyarakat. Bahkan ada yang belum mengetahui apa itu penyakit fistula ani. Penyakit fistula ani bisa dikatakan penyakit langka. Penderitanya 1-3 kasus tiap 10.000 orang. Biasanya fistula ani terjadi pada laki-laki berumur 20-40 tahun, tetapi ada juga yang dibawah umur dan bisa juga terjadi pada wanita. Sebagian besar fistula ani terbentuk dari sebuah abses dengan presentase sekitar 40% pasien. Fistula ani yang terjadi pada bayi dan anak-anak, biasanya terjadi akibat kelainan kongenital atau cacat bawaan.
Jenis
Perlu kalian ketahui penyakit fistula ani ini memiliki dua jenis, tergantung kondisi dan posisinya. Hal ini tergantung dengan seberapa dekat posisi fistula dengan otot sphincter atau kumpulan otot pada ujung anus. Jenis pertama yaitu fistula yang sederhana. Fistula yang sederhana artinya hanya memiliki satu saluran fistula. Jenis kedua yaitu fistula yang kompleks artinya memiliki beberapa saluran atau bercabang-cabang.
Penyebab
Penyebab pastinya seseorang mengidap penyakit fistula ani ini belum ditemukan. Namun pada umumnya terdapat dua penyebab utama fistula ani, yaitu infeksi pada anus dan peradangan pada usus. Selain penyebab utama tersebut, ada penyebab lainnya yang biasanya ditemukan pada penderita, yaitu kanker anorektum, infeksi tuberkolosis atau HIV, penyakit menular seksual seperti sifilis dan klamidia, dan bawaan sejak  lahir.
Gejala
Fizar Zulfikar F. (19) Â mahasiswa Institut Pertanian Bogor, salah satu dari 10.000 orang yang mengidap fistula ani dan merasakan gejalanya mengatakan "Sakit kalau lagi duduk awalnya merasa tidak nyaman jika duduk. Lama kelamaan ada benjolan dekat anus, kemudian semakin sakit dan membesar. Apabila duduk terasa sangat sakit dan nyeri. Bila disentuh terasa hangat dan jika sudah membesar nanah dan darah pun keluar."
Selain yang disebutkan di atas orang yang mengidap fistula ani memiliki beberapa gejala lain. Gejala tersebut antara lain, yaitu iritasi kulit di sekitar anus, kesulitan mengontrol pergerakan usus, demam, gatal sekitar anus, terkadang hingga membuat tubuh menjadi lemah dan lesu.
Pengobatan
Sebenarnya tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Solusi pengobatan secara medis yaitu dengan operasi pembedahan. Ada beberapa tipe pembedahan untuk mengatasi fistula ani, tergantung dari posisi fistula itu sendiri. Setelah dioperasi fistula ani ini dapat kambuh, sebaiknya setelah operasi dan lukanya sembuh bersihkan menggunakan sabun agar bakterinya mati.
Pasca Operasi
"Pasca operasi saya tidak langsung pulang, tapi dirawat inap dulu selama 3 hari lalu tidak boleh makan selama 5 hari, dan saya harus minum susu terus. Setelah itu boleh makan tapi yang lembut-lembut dulu sampai BAB-nya tidak sakit. Setelah itu boleh makan segala macam cuma tidak boleh pedas. Setelah operasi, seminggu kemudian saya harus check up untuk memastikan masih ada nanah yang keluar atau tidak," ucap Fizar Zulfikar F (19).
Pasca operasi fistula ani ini memang berbeda-beda hal itu terjadi dikarenakan berbeda jenis fistulanya. Pasien dengan jenis fistula yang sederhana setelah dilakukan operasi dapat langsung pulang pada hari itu juga.Â
Tetapi pasien dengan jenis fistula yang kompleks membutuhkan rawat inap beberapa hari. Pasca operasi perawatan lukanya dengan cara merendam daerah bokong dengan cairan antiseptik dan mengganti balutan secara rutin. Pasien juga diberi obat yaitu obat antibiotik, analgetik, dan laksatif. Pasien dianjurkan untuk tidak duduk berlama-lama.Â
Apabila pasien pasca operasi mengalami komplikasi seperti demam, pendarahan hebat, meningkatnya rasa nyeri, mual, konstipasi, serta susah buang air kecil sebaiknya pasien segera memeriksakan diri ke dokter.
Penulis : Rima Afriyani
Editor : Muthia
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H