BULOG berusaha memenuhi ekspektasi konsumen yang semakin selektif dalam memilih produk pangan.
Jakarta - Diam-diam permintaan akan beras premium di jaman moderen terus meningkat seiring dengan kesadaran konsumen akan pentingnya pangan yang berkualitas.Dengan menyediakan beras premium berkualitas tinggi, PerumBayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum BULOG* menjelaskan bahwa beras medium dengan beras premium adalah berapa besaran pecahnya. Kalau beras medium itu 20% pecahnya. Jadi 20% dari 1 Kilogram itu ada yang tidak utuh berasnya.
"Sedangkan di pasar beras internasional hanya dikenal pecah 5%, beras tersebut yang di Indonesia dinamakan sebagai beras premium," jelas Bayu, baru-baru ini di Jakarta.
Beberapa jenis beras Perum BULOG Premium yang diproduksi kata Bayu dan sudah dipasarkan secara umum termasuk di ritel modern di seluruh Indonesia di antaranya Beras Fortivit, merupakan produk unggulan dengan tambahan fortifikan berupa multi vitamin dan mineral sehingga memiliki keunggulan nilai gizi lebih baik.
Beras Befood dan punakawan merupakan beras pilihan dengan cita rasa pulen dan diproduksi dengan mesin modern serta bersertifikasi halal agar menjaga mutu dan kualitas produk yang baik dan masih banyak lagi.
Nadya Pratiwi, Co-Founder Nasi Peda Pelangi dan inisiator gerakan Beras Baik, juga mengemukakan pentingnya memilih beras berkualitas tinggi. Ia bahkan berani bekerjasama dengan kelompok petani di Sragen, Jawa Tengah, di mana ia membeli hasil panen lebih mahal Rp 5.000 daripada HPP, karena tidak memakai pupuk pestisida sehingga mengurangi kontaminasi pestisida kimia dan menerapkan pertanian regeneratif.
"Saya melakukan observasi selama 7 hari antara nasi yang berasal dari  tanaman padi yang menggunakan pestisida kimia dengan yang tidak menggunakan pestisida kimia sama sekali. Ternyata nasi yang berasal dari tanaman padi yang memakai banyak produk kimia menjadi kuning seperti oncom, sedangkan yang tidak memakai kimia masih memiliki warna putih tapi cuma kering saja," ungkapnya.
Nasi yang berasal dari kontaminasi kimia yang tinggi, juga memiliki indeks glikemik tinggi, sementara yang tidak terkontaminasi bahan kimia akan memiliki indeks glikemik di bawah rata-rata, tambah Nadya.
Meningkatnya permintaan konsumen akan produk beras premium berkualitas tinggi, juga dijawab oleh Perum BULOG dengan beragam produk beras yang ada.
"Saat ini pemain di komoditas pangan sudah banyak. Karenanya kami terus melakukan berbagai inovasi dan strategi pemasaran terhadap produk BULOG dengan menghadirkan lebih dari 50 merek beras yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan sesuai dengan cita rasa khas daerah tersebut. Kami terus bertumbuh mengikuti kondisi zaman yang dinamis," harap Febby Novita, Direktur Bisnis Perum BULOG*.
Perum BULOG bertepatan dengan HUT yang ke-57, telah mencanangkan program transformasi yang diterjemahkan ke dalam 4 visi perusahaan yaitu tepercaya, kepemimpinan pada rantai pasok pangan, pelayanan terbaik dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Perum BULOG berkomitmen menjadi pemimpin rantai pasok pangan tepercaya termasuk dengan menyediakan produk beras premium untuk masyarakat luas yang ingin membelinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H