Mohon tunggu...
Berita Kampus
Berita Kampus Mohon Tunggu... Jurnalis - Tajam Menembus Batas

Berita mengenai kampus dan segala hal yang terjadi didalamnya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Langkah Nyata Mahasiswa Unnes Mengatasi Masalah Sampah di Desa Sukorejo

28 Agustus 2019   02:56 Diperbarui: 16 Oktober 2019   23:47 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penimbangan sampah bersama Mahasiswa KKN Unnes di Desa Sukorejo, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. (dokpri)

Sampah merupakan permasalahan yang sangat pelik di dalam masyarakat, dikatakan pelik karena sampah memang selalu berdampingan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah dapat menyebabkan berkurangnya keindahan lingkungan dan penyakit. Permasalahan ini juga terjadi di Desa Sukorejo yang disebabkan belum adanya pengelolaan sampah yang tepat.

Warga Desa Sukorejo juga masih banyak yang membuang sampah di selokan dan masih ada juga yang sampah yang dimusnahkan dengan cara dibakar. Pembuangan sampah di sembarang tempat maupun pemusnahan dengan cara dibakar bukanlah sebuah solusi karena masih menimbulkan residu yang berbahaya serta efek buruk bagi lingkungan.

Untuk membantu permasalahan sampah yang terjadi KKN UNNES 2019 desa Sukorejo melaksanakan program Bank Sampah untuk sampah yang masih laku dijual. Bank sampah adalah sebuah program mengolah sampai menjadi bernilai ekonomis, meningkatkan kesadaran masyaraakat sukorejo akan pentingnya lingkungan sehat bersih dan rapi. Program ini dilaksanakan di kebondalem dan kemiri dengan koordinator ibu RT tiap dusun.

Sehari sebelum arisan RT ibu-ibu membawa sampah yang dikumpulkan selama satu bulan, kriteria sampah yang dikumpulkan adalah botol plastik, botol kaca, kardus, buku bekas,logam bekas, serta barang bekas lain yang bisa didaur ulang dan diberinama.

Setelah di kumpulkan ditimbang oleh pengepul  yang sebelumnya sudah bekerjasama .pada saat penimbangan, sekretaris mencacat masing masing hasil penimbangan setiap individu.

Lalu catatan diberikan ke pengepul. Setelah itu hasil timbangan diberi harga sesuai berat dan jenis barang. Uang hasil penjualan dicacat kedalam buku tabungan masing masing inividu. Uang tersebut akan digunakan untuk uang kas sebesar seribu rupiah dan sisanya dimasukan ke buku tabungan untuk sewaktu waktu bisa digunakan.  Bagi yang tidak punya sampah. Bagi yang tidak membawa sampah akan dikenakan denda sebesar lima ribu rupiah.

"Saya sangat berterimakasih atas adanya program bank sampah yang diusulkan oleh teman-teman KKN UNNES yang sangat membantu dan menyadarkan ibu-ibu pada umumnya dan terkhusus saya, karena sebelumnya masyarakat tidak begitu sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan terutama mengenai sampah, namun setelah adanya penyuluhan sampah dan pengenalan bank sampah masyarakat lebih sadar akan pentingnya lingkungan sehat, bersih, dan rapih dengan mengubah sampah menjadi lebih bernilai ekonomis" Ucap salah satu warga Kebondalem.

Rifani Mia Orizawa, Anggota KKN Unnes berharap bank sampah di desa Sukorejo ini dapat berjalan terus-menerus, karena mengingat di desa Sukorejo belum ada Tempat Pembuangan Sampah, sehingga dengan adanya bank sampah masyarakat Sukorejo akan lebih sadar  pentingnya lingkungan yang sehat, bersih, dan rapi.

Reporter dan Fotografi : Izaatul Khusna

Editor : Pungki Melati P., Suyahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun