Terwujudnya konsep dunia yang makin cerdas membawa makna baru bagi pengguna dalam menghadirkan pengalaman, mengoptimalan operasional, dan memantik tumbuhnya bisnis-bisnis baru di masa depan. Dengan mulai diterimanya konsep baru dalam bisnis, teknologi, dan kesinambungan, kami berharap dapat berkolaborasi bersama pelanggan, mitra, pemerintah, industri, hingga kalangan konsumen dalam mewujudkan kehidupan yang makmur di era digital masa depan ini.
Mendorong Pertumbuhan Inovasi pada Infastruktur Digital
Secara fundamental, ada tiga hal yang menjadi pendorong utama dalam kehidupan manusia di masa depan, yakni bisnis, teknologi, dan kesinambungan. Bisnis sebagai mesin pendorong utama ini mengarah pada maraknya pengembangan aplikasi berbasis teknologi digital di sektor bisnis dalam rangka mempercepat terwujudnya transformasi digital dan meningkatkan kualitas layanan.
Teknologi sebagai mesin pendorong utama ini diprediksikan muncul akibat maraknya pertumbuhan konektivitas baru, seperti 5G Advanced, 6G dan IPv6+, serta sejumlah teknologi komputasi mutakhir yang mendukung penerapan aplikasi-aplikasi baru.
Kesinambungan sebagai mesin pendorong, ini mencakup pengembangan berbasis pada kelestarian alam, tanggung jawab sosial, hingga bagaimana manusia cepat merespons setiap kondisi darurat yang menerpa alam dan kehidupan manusia. Ini tentu akan membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia secara umum.
Konektivitas dan cloud menjadi nadi dari digital frontier, namun demikian kesiapan digital di masing-masing wilayah belum seragam. Ini tercermin pada Huawei Global Connectivity Index (GCI) bahwa negara-negara di kawasan regional, seperti India, Indonesia dan Filipina berada di urutan 63, 58 dan 59 dari seluruh negara yang disurvei. Sementara, Singapura menempati urutan kedua. Berkenaan dengan kecepatan fixed broadband di Indonesia dan Filipina masih berada di posisi bawah bila dibandingkan dengan Singapura maupun Thailand. Penetrasi cloud di kawasan ini juga masih rendah, baru mencapai 20%. Cakupan jaringan 4G sedikit di atas garis batas tengah, sementara angka FBB baru mencapai sepertiga dari rumah-rumah tangga yang ada.
Melalui inisiatif Tech4All, contohnya, program Huawei RuralStar yang digulirkan sejak 2017, bertujuan dalam menghadirkan Internet dan konektivitas bagi kawasan tertinggal. Di tahun pertama sejak digulirkan, program ini berhasil menjalin kerja sama dengan 12 operator di delapan negara, seperti Indonesia dan Thailand.
Kisah sukses implementasi program ini, seperti yang telah dilaksanakan di pegunungan terpencil di Chiang Mai, Thailand yang berhasil dalam menerapkan solusi Huawei AirPON dengan memanfaatkan kembali menara dan fiber yang sudah ada sebelumnya untuk menciptakan "air network equipment room" sehingga 10.000 desa di sana bisa terkoneksi.
Sebagai upaya dalam mewujudkan dunia digital yang lebih hijau dan berkesinambungan, Huawei juga akan meningkatkan investasinya dalam penciptaan solusi-solusi hijau yang berkesinambungan melalui penggunaan pembangkit energi bersih, pengembangan transportasi berbasis listrik, dan smart energy storage. Ini sebagai upaya dalam mendukung tercapainya inisiatif pemangkasan emisi karbon, mendorong penggunaan energi terbarukan, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perputaran ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Menggelorakan Asia Pasifik
Sebagai kawasan paling pada penduduk dan beragam di dunia, Asia Pasifik menjadi salah satu kawasan yang paling berkembang di sisi ekonomi di kancah percaturan digital global. Kami melihat adanya peluang besar untuk bertumbuhnya perekonomian digital dan transformasi digital di kawasan ini. Sejumlah negara di kawasan ini yang telah merilis strategi digitalisasi nasional mereka.