( Foto : Reza Hapiz / Beritajakarta.Com)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, untuk menarik minat RT/RW di aplikasi Qlue, pihaknya memberikan poin. Setiap poin laporan di Qlue akan dihitung sebagai biaya opersional.
"Setiap laporan yang disampaikan ketua RT dihargai sebesar  Rp 10 ribu. Minimal dalam sehari RT dan RW melaporkan tiga permasalahan, berarti RT dan RW itu dapat Rp 30 ribu, Ini memang menjadi tugasnya," kata Basuki, Selasa (19/4).
Basuki mengakui masih menemukan ketua RT/RW yang menolak menggunakan laporan di aplikasi Qlue. Basuki mengatakan, aplikasi Qlue sama dengan aplikasi keluhan, sehingga tidak ada kesulitan untuk melaporkan masalah diwilayahnya.
"Saya heran masih ada RT dan RW yang tidak mau pakai Qlue. Saya memang sedikit memaksa RT dan RW untuk melaporkan permasalahan melalui Qlue. Saya sudah minta kalau Anda tidak bisa memberikan laporan, Â ya suruh anaknya yang memasukkan," ungkapnya.
Basuki menjelaskan, dengan laporan Qlue, Ia dapat melihat kinerja lurah. Jika laporan dari Ketua RT/RW tidak ditindaklanjuti,pihaknya tidak segan mencopot lurahnya.
"Kalau lurah tidak menindaklanjuti laporan warga, artinya masih warna merah, siap-siap saya ganti lurahnya. Begitu juga kalau  Ketua RT/ RW malas, lurah juga bisa memecat," tandasnya.
Sumber: beritajakarta.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H