Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung peluncuran bajaj online.
"Bagus, kita harus dukung. ‎Ini akan membuat abang-abang bajaj itu jadi untung tidak usah muter-muter, tinggal nunggu saja," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/10).
Basuki memastikan keberadaan bajaj online ini tidak akan menambah kemacetan di ibukota. Karena jumlah bajaj tetap dibatasi yakni sebanyak 14 ribu unit. Namun baru 7 ribu unit saja yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) atau bajaj biru.
"Kan kita batasi. Bajaj jumlahnya cuma 14 ribu. Sisa 7 ribu kita paksakan ganti gas. ‎Nanti akan terjadi hukum alam, asal Anda nggak nambah," katanya.
Dengan adanya aplikasi ini, menurut Basuki, tarif bajaj akan lebih murah. Karena sebelumnya sopir bajaj menentukan tarif sesuai keinginannya sendiri. "Bisa lebih murah. Kalau sekarang naik bajaj mahal, karena abang bajaj tahu di ujung sana tidak ada penumpang, dia itung kita bolak-balik," ujarnya.
Dirinya pun tidak mempermasalahkan makin banyaknya aplikasi online di ibukota. Bahkan rencananya akan dimasukkan dalam sistem Smart City. "Kita mau satukan semua ke dalam sistem Smart City, semakin banyak aplikasi online, semakin buat orang makin mudah," tandasnya.
Â
Sumber: beritajakarta.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H