Mohon tunggu...
Berita Jakarta
Berita Jakarta Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Pemerintahan

Website Berita Resmi Pemprov DKI Jakarta Jl. Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. 2 Jakarta Indonesia Telp. +62 21 3822988, 3822488; Fax. +62 21 3822788, 3822846; Email : redaksi[at]beritajakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warga Bidara Cina Mengeluhkan Kolam Olakan

21 Agustus 2015   14:29 Diperbarui: 21 Agustus 2015   14:29 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Jalan Asem, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan keberadaan kolam olakan Rumah Pompa Bidara Cina di jalan inspeksi Ciliwung.

 

 

Pasalnya, kolam olakan yang berfungsi menampung air dari pemukiman warga dan membuang genangan air dari Jalan Otista Raya ke Kali Ciliwung letaknya tak sejajar dengan jalan inspeksi Ciliwung, sekitar satu meter di bawah jalan.

 

Akibatnya, ketika tinggi muka air (TMA) di Depok 280 sentimeter dan Manggarai 690 sentimeter, air kali masuk ke pemukiman warga melalui kolam olakan.

 

Penanggungjawab Rumah Pompa Bidara Cina, Abdul Rahman mengatakan, keberadaan kolam ulakan tersebut menyusul dibangunnya pompa pada awal November tahun 2014 lalu.

 

"Olakan itu ada berbarengan dengan pembangunan pompa pada awal November tahun 2014. Padahal sebelumnya, meski ketinggian di Depok 350 sentimeter dan Manggarai 790 sentimeter sekalipun air tidak menggenangi rumah warga. Tapi setelah dilakukan pembangunan pompa, olakannya tidak sejajar dengan jalan. Praktis, ketika air kali tinggi masuk ke rumah warga melalui olakan," jelas Abdul, Jumat (21/8).

 

Abdul memaparkan, petugas operator rumah pompa sudah meminta pada Dinas Tata Air DKI agar dinding kolam olakan disejajarkan dengan jalan inspeksi sebelum proyek pembangunan dua unit pompa selesai, sekitar awal Januari lalu. Lantaran tak dipenuhi, pada musim hujan Februari kemarin, rumah warga terendam banjir setinggi 50 sentimeter.

 

"Sudah minta ke kontraktor untuk ditinggikan pondasi olakan. Kontraktor bilang mengikuti gambar atau rancangan awal bangunan, padahal kami di sini lebih memahami kondisi yang ada. Kita sudah mengajukan ke Sudin Tata Air bulan Juni kemarin, dia juga sedang dalam tahap pembicaraan oleh dinas. Mereka bilang nanti diusahakan," terang Abdul.

 

Lebih lanjut, menurut Abdul, banyak warga yang protes dikarenakan posisi olakan tersebut. Bahkan, operator rumah pompa dan warga ketar-ketir apabila terjadi peninggian air kali. Ditambah, dua unit pompa berdaya hisap 1.000 liter per detik yang belum juga dipasang.

 

"Banyak warga banyak bertanya kapan dilakukan peninggian kolam olakan. Sudah bisa kita prediksi kalau Depok 280 sentimeter air melimpas ke warga. Belum tahu juga kapan dipasang pompa. Pengennya peninggian olakan dulu deh. Mumpung belum musim penghujan," kata Abdul.

 

Sumber: Beritajakarta.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun