Mohon tunggu...
Berita Jakarta
Berita Jakarta Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Pemerintahan

Website Berita Resmi Pemprov DKI Jakarta Jl. Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. 2 Jakarta Indonesia Telp. +62 21 3822988, 3822488; Fax. +62 21 3822788, 3822846; Email : redaksi[at]beritajakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Djarot: Lebih Baik Pesta Perpisahan Digelar di Panti Asuhan

24 April 2015   09:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="beritajakarta.com"][/caption] Munculnya undangan pesta bikini bertajuk Splash After Class di media sosial yang ditujukan kepada para pelajar SMA/SMK sederajat selepas Ujian Nasional (UN), mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat. Menurutnya, kegiatan itu merupakan budaya barat yang dapat merusak generasi muda dan tidak membawa manfaat bagi siapa pun. “Itu kan budaya barat. Mending pesta perpisahan digelar di panti asuhan yang lebih sangat bermanfaat," ujar Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/4). Mantan Walikota Blitar ini mengajak para peserta didik SMA/SMK sederajat memberikan sesuatu yang positif bagi orang lain. "Masih banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk merayakan kelulusan selain pesta bikini. Mendingan bikin bakti sosial," katanya. Seperti diketahui, kemunculan undangan pesta bikini di media sosial bertajuk Splash After Class akan digelar di The Media Hotel & Towers tanggal 25 April mendatang. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman pun mengaku telah memanggil kepala sekolah yang sekolahnya tercantum dalam undangan tersebut. Dari keterangan kepala sekolah, mereka tidak ada yang mengadakan acara tersebut. Selain itu, dirinya juga memastikan kepada manajemen hotel terkait dengan pembatalan acara tersebut. "Saya sudah cek hotel untuk memastikan dibatalkannya acara tersebut,  kemudian membuat surat edaran pada sekolah-sekolah itu untuk tidak menyelenggarakan acara macam-macam terutama yang tidak sesuai dengan norma-norma etika," kata Arie. Pihak orang tua pun diminta untuk mengawasi anak-anaknya saat berada di luar lingkungan sekolah. Sehingga pengawasan tidak hanya dilakukan oleh sekolah saja. Sumber: beritajakarta.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun