Mohon tunggu...
Berita Jakarta
Berita Jakarta Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Pemerintahan

Website Berita Resmi Pemprov DKI Jakarta Jl. Merdeka Selatan 8-9 Blok F Lt. 2 Jakarta Indonesia Telp. +62 21 3822988, 3822488; Fax. +62 21 3822788, 3822846; Email : redaksi[at]beritajakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

971 Warga Dilatih Olah Hasil Pertanian untuk Hadapi MEA

24 Maret 2015   13:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_374654" align="aligncenter" width="448" caption="Sumber: beritajakarta.com"][/caption]

Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakpus memberikan pelatihan untuk mengolah hasil pertanian menjadi makanan siap jual pada 971 warga di Jakpus dalam rangka menghadapi MEA tahun 2015.

Ke-971 warga tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok di delapan kecamatan yang ada di Jakpus. Kecamatan Johar Baru ada 165 orang yang terbagi dalam 9 kelompok, Cempaka Putih 85 orang tergabung dalam 6 kelompok, Kecamatan Gambir 151 orang menjadi 13 kelompok, Kecamatan Senen 130 dibagi dalam 8 kelompok, Kemayoran 95 orang dibagi menjadi 8 kelompok, Menteng ada 76 orang dibagi 7 kelompok, Sawah Besar ada 125 orang dibagi 8 kelompok, dan Tanah Abang ada 144 orang dibagi 8 kelompok.

"Pelatihan ini dilakukan sejak Januari hingga Maret. Warga tidak dipungut biaya alias gratis," kata Kepala Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakpus, Muhammad Mulyadi, Selasa (24/3).

Pelatihan diberikan untuk membekali setiap kelompok mengolah hasil tani seperti jahe yang dibuat bubuk hingga bisa diseduh. Selain itu, ada juga sayur-sayuran, kue semprong dan bir pletok. Menurut Mulyadi setiap Kecamatan memiliki produk unggulan seperti, Johar Baru yang terkenal dengan bir pletok. "Saat ini pembuat bir pletok sudah semakin berkembang. Bahkan, hasil produksinya sudah bisa diekspor sampai ke Malaysia dan Singapura," ujarnya.

Kata Mulyadi, Selain memberikan pembinaan, pihaknya juga bekerjasama dengan supermarket untuk membantu menjual produk hasil olahan pertanian tersebut. Sehingga ketika MEA diberlakukan, masyarakat Ibu Kota tidak hanya menjadi penonton, melainkan menjadi pemain.

"Jadi kita tidak membiarkan, melainkan memberikan jalan agar produk yang dihasilkan bisa laku terjual sehingga akan meningkatkan ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun