Sendang Sangge Dianggap Angker dan Kurang Berdaya! Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Re-Design Pembuatan Masterplan Menjadi Kawasan Edu-Park

Proses Pembuatan Design Masterplan (dokpri)

 

Desa Sangge, Kab. Boyolali (05/2/2024). KKN TIM 1 UNDIP melakukan presentasi dan penyerahan chip hasil pengerjaan Masterplan Sendang Sangge. Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP melakukan gebrakan mengenai design pengerjaan sendang yang akan dilaksanakan setelah lebaran idul fitri mendatang. Mahasiswa yang terlibat atas nama Eva Noor Fitriana dari Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Dwi Anan Maulana dari Teknik Sipil Undip berkolaborasi dalam meningkatkan kinerja perangkat daerah dalam membantu memberika ide design masterplan yang unik dan menghempas stigma angker dan tak berdaya!. Dua mahasiswa tersebut melakukan pengerjaan mulai dari survey awal, pengukuran, sampai dengan pengerjaan memakan waktu kurang lebih 2 minggu. Hasil design tersebut langsung mendapatkan sambutan hangat kepala desa, dan pihak pemerintah merasa sangat terbantu dan berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Apresiasi penuh disampaikan bapak Kepala Desa Sangge, Bapak Mahmudi, dan terus terang untuk melakukan pembangunan secepatnya.

Sendang Desa Sangge, merupakan sendang tua berupa mata air yang sekarang ini terbengkalai dan menyisakan pohon rindang tau dan kesan menyeramkan bagi masyarakat yang melewatinya. Hal tersebut secara magis memberikan kesan buruk karena tempat yang tidak terawat dan juga kondisi yang sangat memprihatinkan. Dengan semangat dan perhatian penuh, mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP melirik Sendang Desa Sangge sebagai kawasan Edu-Park edukasi dan rekreasi yang ramah lansia dan anak-anak. Pasalnya, sendang ini akan dilengkapi sarana seperti perpustakaan atau pojok baca, tempat duduk yang nyaman, taman, serta taman yang indah dan sejuk. Konsep ini diusung dalam memberikan infrastruktur yang lebih baik ke depannya bagi masyarakat Desa Sangge. Terutama dalam meningkatkan minat baca, dan juga tempat rekreasi yang asyik. Harapannya ke depan, Sendang ini yang awalnya sebagai mata air, bisa direvitalisasi lebih apik dan cantik sehingga mampu menepis stigma angker dan dianggap tak berdaya di mata masyarakat