COVID-19 adalah masalah utama di bumi kita saat ini, dari 7 milyar orang didunia 215 juta diantaranya telah terpapar oleh COVID-19 dan juga sekitar 45 juta orang telah meninggal dunia.Â
Sangat miris sekali jika kita menyadari bahwa 3% populasi di dunia telah terinfeksi. Awal mula virus ini ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Akan tetapi virus ini telah menyebar di seluruh dunia, tidak ada satu pun negara yang lolos dari bayang-bayang dari COVID-19.Â
Semua negara terdampak dari wabah ini, ekonomi global merosot dan tidak stabil, banyak orang-orang kesusahan karena pandemi ini terutama warga dari negara-negara yang miskin maupun berkembang.Â
Negara-negara besar pun ikut kerepotan menangani pandemi ini terutama negara yang memiliki populasi yang banyak. Tak terkecuali di Indonesia negera kita tercinta. Selama setahun lebih COVID-19 telah menjangkit di negara ini , dan masalah kesehatan terjadi dimana-mana dan tanpa henti-henti, bahkan Indonesia pernah menempati posisi pertama dalam penambahan kasus poitif COVID-19.
Buruknya keadaan di Indonesia disebabkan banyak faktor, masyarakat Indonesia yang tidak patuh akan protokol kesehatan merupakan penyebab terbesar yang harus diatasi. Tidak seperti dengan negara-negara lain yang patuh dan mantaati protokol kesehatan, di Indonesia saja wabah COVID-19 ini banyak yang tidak pecaya dan mengaggap remeh.Â
Karena hal tersebut, peningkatan jumlah terkonfirmasi pasien positif COVID-19 tak terkendali walaupun pernah terjadi penururan, tetapi tidak lama kemudian peningkatan kasus positif COVID-19 terjadi lagi. Banyak kelonggaran yang terjadi saat menjalankan protokol kesehatan, masih ada banyak yang memakai masker tetapi tidak menjalankan protokol kesehatan dengan penuh, misalnya masih tidak sering mencuci tangan, tidak menjaga jarak, dan masih banyak kerumunan.Â
Hal ini sama saja dengan orang yang tidak memakai masker karena virus COVID-19 tidak hanya bisa dicegah dengan memakai masker, semua slogan 5M harus diterapkan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, menjaga imun. Â Jika semua 5M yang digencarkan, dapat dipastikan Indonesia akan segera pulih dari kondisi pandemi ini.Â
Pemerintah Indonesia pun telah menerapkan kebijakan-kebijakan yang membantu meredakan dampak dari wabah ini. Mulai dari PSBB hingga PPKM tingkat lanjut, pemerintah telah berusaha mencegah wabah ini semakin parah. Namun, dikarenakan masyarakat Indonesia yang tidak patuh pada kebijakan yang dibuat, kebijakan tersebut terlihat tidak berguna dan banyak dikritik dari orang-orang yang melanggar kebijakan pemerintah,
Sebenarnya untuk mencari solusi ini gampang-gampang susah, pemerintah telah menerapkan beberapa sanksi untuk mendindak para pelanggar protokol kesehatan. Ada banyak sanksi yang diterapkan mulai dari sanksi sosial dan denda.Â
Akan tetapi masih ada masyarakat yang tidak jera ataupun menganggap remeh dengan hal tersebut, kurangnya rasa patuh adalah hal yang menyebabkan pelanggaran terus terjadi walaupun beberapa kali telah dikenai sanksi. Jika sanksi yang diterapkan terlalu berat untuk masyarakat, sanksi tersebut bisa saja akan menjadi pemicu keributan Karen tidak setujunya masyarakat.
Akan tetapi masih sangat disayangkan bahwa kebijkan pemerintah ini terlihat tajam kebawah dan tumpul keatas, ini juga termasuk salah satu faktor mengapa masyarakat enggan mentaati kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.Â
Maka dari itu, pemerintah maupun aparat harus bertindak tegas untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Jika semua bisa saling percaya dan bekerja sama, Indonesia mungkin dapat segera keluar dari pandemi ini secepat mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H