Mohon tunggu...
Beril KholifArrohman
Beril KholifArrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi UNISSULA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Pancasila sebagai Pemersatu dan Jati Diri Bangsa Indonesia

25 Juni 2021   18:05 Diperbarui: 25 Juni 2021   18:15 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DR. Ira Alia Maerani; Beril Kholif Arrohman,

Dosen FH Unissula; Mahasiswa PBI FBIK


Suatu bangsa mutlak perlu memiliki suatu dasar Negara, sebab dasar Negara merupakan rambu bagi arah suatu pemerintahan agar sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang undang Dasar 1945, maka cita-cita kemerdekaan Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. 

Dengan demikian, kemudian, Pancasila bukan saja sebagai dasar negara, tetapi sekaligus juga telah menjadi tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan dasar Negara Pancasila dan tujuan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, maka cara-cara guna mencapai tujuan tersebut juga harus Pancasila. Sehingga dapat dikatakan, dari (dasar) Pancasila  dengan (pedoman) Pancasila untuk Pancasila. Jika salah satu komponen ini tidak terpenuhi, maka tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila tidak mungkin dapat terwujud.

Pancasila tidak hanya menjadi ideologi bangsa Indonesia tetapi telah menjadi ruh bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, jalan hidup, pokok hukum pokok, dan pokok kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

 Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia harus sepenuhnya dipahami dan dianut dalam kehidupan sehari-hari.  Secara historis Pancasila memiliki nilai-nilai budaya masa lalu yang sangat berharga karena mengandung aturan dan persepsi hidup yang berhubungan dengan kehidupan beragama.

A. Pentingnya Ideologi bagi Suatu Negara

Pentingnya ideologi dilihat dari fungsi dan peranannya. Makna dan arti ideologi bagi suatu negara/bangsa adalah sesuatu memiliki fungsi sebagai pandangan hidup dan sebagai petunjuk arah semua dalam kehidupan hidup serta penghidupan bangsa di berbagai aspek-aspek atau bidang dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. 

Secara umum, Pengertian Ideologi adalah kumpulan suatu gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan dengan menyeluruh dan sistematis, menyangkut seluruh bidang kehidupan manusia. Ideologi suatu negara sangat penting karena sangat bermakna dalam bagi suatu negara. Pentingnya ideologi bagi suatu negara dapat disimpulkan dalam beberapa poin antara lain sebagai berikut :

1. Negara mampu membangkitkan kesadaran mengenai kemerdekaan, memberikan orientasi mengenai dunia beserta isinya, serta memberikan motivasi perjuangan untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

2. Dengan ideologi nasionalnya suatu bangsa dan negara dapat berdiri kukuh dan tidak mudah terombang ambing oleh pengaruh ideologi lain serta dalam menghadapi persoalan-persoalan yang ada.

3. Ideologi memberikan arah dan tujuan yang jelas menuju kehidupan yang di cita-citakan.

4. Ideologi dapat mempersatukan orang dari seluruh pandangan hidup atau berbagai ideologi.

5.  Ideologi mempersatukan orang dari seluruh agama.

6. Ideologi memiliki arti yang penting karena mampu mengatasi konflik atau ketegangan sosial.

B. Ideologi Bangsa Indonesia

Indonesia menganut ideologi Pancasila. Ideologi pancasila adalah pandangan atau nilai-nilai luhur budaya dan religius yang digunakan bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan, Ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila. karena pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai petunjuk arah bagi seluruh rakyat indonesia dalam membentuk sikap, moral, watak, perilaku, tata nilai, etika karena Pancasila adalah way of life. Dengan demikian, pancasila selalu terpancar dalam segala tingkah laku dan perbuatan setiap rakyat indonesia.

C. PANCASILA SEBAGAI DASAR dalam MEWUJUDKAN INDONESIA YANG MAJU, ADIL DAN MAKMUR

 Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dari hasil perumusan yang dilakukan oleh tokoh perumusan Pancasila. Pancasila hadir di tengah kita semua sebagai pemersatu pandangan hidup masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk menjaga dinamika di dalam masyarakat. Kita bisa mengenal pandangan hidup sebagai ideologi. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan definisi ideologi sebagai suatu kumpulan dari konsep bersistem yang dijadikan asas atau dasar pendapat atau kejadian yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup manusia. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia, yang membentuk Indonesia menjadi negara yang memiliki konstitusi dan sukses kejar mimpi diakui banyak negara.

D. Hubungan Pancasila dengan Agama Islam

Pancasila sebenarnya mencerminkan nilai-nilai agama, khususnya agama Islam. Karena itu, tidak seharusnya terjadi benturan antar-keduanya. Sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan cermin dari tauhid (Tuhan yang Esa). 

Kemudian, sila kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam Islam berarti al-insaniyah. Sila persatuan Indonesia yang di dalam Al Qur'an disebut wa'tasimu bihablillahi jami'an wala tafarraqu yang artinya kita bersatu jangan tercerai berai. Lalu, sila keempat yang menyebutkan permusyawaratan perwakilan atau as-syura yang dalam Al Quran itu artinya Musyawarah. Sila keadilan sosial adalah al-adalah yang artinya keadilan.

E. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

 Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia. Artinya ,bahwa Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi per-satuan bangsa. Hal ini berarti, bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa, budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama. Artinya, bahwa para pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat menghormati perbedaan yang ada di dalam masyarakat Indonesia.

Sebagai pemersatu bangsa, Pancasila mutlak diperlukan oleh seluruh generasi bangsa. Sekalipun bangsa Indonesia yang sekarang sudah bersatu, tidak berarti Pancasila tidak diperlukan lagi. Karena yang disebut bangsa Indonesia bukan hanya yang sekarang ini ada, tetapi juga yang nanti akan ada. 

Selama masih terjadi proses re-generasi, selama itu pula Pancasila sebagai pemersatu Bangsa masih tetap kita perlukan. Itu berarti, selama masih ada bangsa Indonesia, selama itu pula masih kita perlukan alat pemersatu bangsa. Ini berarti, bahwa selama masih ada bangsa Indonesia, maka Pancasila sebagai dasar negara masih tetap kita butuhkan. Ini sekaligus membuktikan kebenaran Pancasila, baik selaku dasar Negara, maupun sebagai kepentingan lain. 

Sehingga Pancasila menunjukkan memiliki banyak fungsi atau multy function. Islam dan Pancasila bukanlah dua ideologi yang saling berbenturan. Islam adalah sebuah ajaran yang utuh, yang mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan sekaligus kemanusiaan dan kemasyarakatan. Khazanah Islam telah diletakkan sebagai fondasi dalam ideologi Pancasila. Islam bukanlah Pancasila, akan tetapi nilai-nilai Islam telah masuk ke dalam Pancasila yang hingga kini digunakan sebagai ideologi bangsa Indonesia. 

Perdebatan antara golongan Islam dan golongan Nasionalis harus menyadari bahwasanya Islam dan Pancasila mampu menciptakan proses dialogis, sehingga tak perlu lagi dibenturkan dalam dua ideologi yang saling bertolak belakang sekaligus berhadap-hadapan. Kemampuan para Bapak Bangsa dalam meletakkan fondasi ideologi bangsa yaitu Pancasila mulai dengan fondasi tauhid sebagai sokoguru utama Pancasila yang mewarnai sila-sila dalam Pancasila mengakhiri benturan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun