Mohon tunggu...
Beril KholifArrohman
Beril KholifArrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi UNISSULA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Pancasila sebagai Pemersatu dan Jati Diri Bangsa Indonesia

25 Juni 2021   18:05 Diperbarui: 25 Juni 2021   18:15 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila sebenarnya mencerminkan nilai-nilai agama, khususnya agama Islam. Karena itu, tidak seharusnya terjadi benturan antar-keduanya. Sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan cermin dari tauhid (Tuhan yang Esa). 

Kemudian, sila kemanusiaan yang adil dan beradab di dalam Islam berarti al-insaniyah. Sila persatuan Indonesia yang di dalam Al Qur'an disebut wa'tasimu bihablillahi jami'an wala tafarraqu yang artinya kita bersatu jangan tercerai berai. Lalu, sila keempat yang menyebutkan permusyawaratan perwakilan atau as-syura yang dalam Al Quran itu artinya Musyawarah. Sila keadilan sosial adalah al-adalah yang artinya keadilan.

E. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

 Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia. Artinya ,bahwa Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi per-satuan bangsa. Hal ini berarti, bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa, budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama. Artinya, bahwa para pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat menghormati perbedaan yang ada di dalam masyarakat Indonesia.

Sebagai pemersatu bangsa, Pancasila mutlak diperlukan oleh seluruh generasi bangsa. Sekalipun bangsa Indonesia yang sekarang sudah bersatu, tidak berarti Pancasila tidak diperlukan lagi. Karena yang disebut bangsa Indonesia bukan hanya yang sekarang ini ada, tetapi juga yang nanti akan ada. 

Selama masih terjadi proses re-generasi, selama itu pula Pancasila sebagai pemersatu Bangsa masih tetap kita perlukan. Itu berarti, selama masih ada bangsa Indonesia, selama itu pula masih kita perlukan alat pemersatu bangsa. Ini berarti, bahwa selama masih ada bangsa Indonesia, maka Pancasila sebagai dasar negara masih tetap kita butuhkan. Ini sekaligus membuktikan kebenaran Pancasila, baik selaku dasar Negara, maupun sebagai kepentingan lain. 

Sehingga Pancasila menunjukkan memiliki banyak fungsi atau multy function. Islam dan Pancasila bukanlah dua ideologi yang saling berbenturan. Islam adalah sebuah ajaran yang utuh, yang mengedepankan nilai-nilai Ketuhanan sekaligus kemanusiaan dan kemasyarakatan. Khazanah Islam telah diletakkan sebagai fondasi dalam ideologi Pancasila. Islam bukanlah Pancasila, akan tetapi nilai-nilai Islam telah masuk ke dalam Pancasila yang hingga kini digunakan sebagai ideologi bangsa Indonesia. 

Perdebatan antara golongan Islam dan golongan Nasionalis harus menyadari bahwasanya Islam dan Pancasila mampu menciptakan proses dialogis, sehingga tak perlu lagi dibenturkan dalam dua ideologi yang saling bertolak belakang sekaligus berhadap-hadapan. Kemampuan para Bapak Bangsa dalam meletakkan fondasi ideologi bangsa yaitu Pancasila mulai dengan fondasi tauhid sebagai sokoguru utama Pancasila yang mewarnai sila-sila dalam Pancasila mengakhiri benturan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun