Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Covid-19 Indonesia: Sekarang Fase Memperkecil Dampak, Bukan Lagi Pencegahan

6 Juli 2021   15:35 Diperbarui: 15 Agustus 2021   07:20 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bisa terpapar virus Sars-CoV-2 di mana saja dan kapan saja. Kita tak pernah tahu kapan kita lengah. Observasi penulis menunjukkan bahwa banyak orang yang disiplin menjalankan 5M juga terpapar virus, termasuk penulis sendiri.

Mungkin saat ini kita harus lebih fokus untuk memperkecil dampak virus korona itu. Bagaimana bereaksi setelah terjangkit menjadi sangat penting. Kurangnya informasi dan layanan kesehatan membuat penderita panik dan depresi. Padahal kemungkinan sembuh besar jika kondisi tubuh baik dan terapinya tepat.

Hanya saja, bagi orang-orang yang kondisinya kurang baik, rawatan rumah sakit menjadi sangat vital. Ruangan rawat inap, tes PCR, rontgen, obat-obatan, oksigen, dan ventilator menjadi pertahanan terakhir untuk menyelamatkan nyawa penderita.

Jika pun tidak tertolong, peti jenazah dan makam-makam juga harus tersedia. Kita harus punya ketahanan sampai skenario terburuk sekali pun.

Penutup

Kita mungkin naif untuk berharap aliran air tertahan di hulu sehingga sedikit lengah mempersiapkan pertahanan terakhir di hilir. Mungkin ini saatnya memfokuskan anggaran dan energi untuk menghadapi terjangan di pertahanan terakhir.

Jangan ada lagi kepedihan karena rumah sakit yang menolak, kehabisan tabung oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, kelangkaan ventilator dan obat-obatan, atau terlantarnya jenazah akibat antrean pemulasaraan dan pemakaman.

Meski sulit menahan pertambahan kasus baru tetapi kita masih bisa menekan angka kematian. Kajian-kajian teknis tentu saja diperlukan untuk mengkalkulasi rincian kebijakan yang harus diambil berbagai pihak. Badai pasti berlalu. Namun seberapa banyak kita yang bertahan ketika badai usai, itu tantangan terbesarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun