Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ dan melayani publik di Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekilas Pendidikan Dasar di Selandia Baru yang Terlihat Santai Tapi Berkualitas

26 Agustus 2020   16:57 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:36 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas pendidikan biasanya dinilai dari skor PISA (Programme for International Assessment) yang dikeluarkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). PISA mengukur kualitas pendidikan berdasarkan survei kemampuan siswa pada tiga bidang, yaitu literasi, matematika, dan sains (Dewabrata, 2019). Meski bisa dijadikan patokan, tetapi penulis melihat ada hal-hal lain, di luar tiga bidang tersebut, yang layak diperhitungkan dalam menilai sistem pendidikan.

Finlandia, misalnya. Negara ini sering disebut memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia meski menempati peringkat ketujuh pada survei PISA 2018. Kalah dari Republik Rakyat Tiongkok bahkan Singapura, namun bagusnya sistem pendidikan Finlandia telah diakui banyak kalangan dan sudah diangkat dalam berbagai artikel dan buku.

Sama seperti Finlandia, sistem pendidikan New Zealand atau Selandia Baru juga memiliki beberapa kelebihan, di luar matematika dan sains, yang layak dicermati. Berikut hasil pengamatan penulis selama tinggal dan menyekolahkan anak di Selandia Baru.

Waktu

Kewajiban bersekolah di Selandia Baru diberlakukan untuk anak berusia 6-16 tahun. Meski demikian, anak umur 5 tahun dapat diterima di sekolah dasar ("Education," n.d.). Pendidikan dasar dan menengah berlangsung hingga tiga belas kelas, yakni Year 1 sampai Year 13 atau sampai pelajar berusia 19 tahun.

Uniknya, anak-anak masuk ke sekolah dasar (primary school) berdasarkan tanggal ulang tahun kelimanya. Jadi misalnya, si anak berulang tahun ke-5 pada tanggal 10 April, maka ia pindah ke primary school pada tanggal 10 April sementara pada tanggal 9 April ia masih berada di taman kanak-kanak (kindegarten). Begitu pula saat pelajar berulang tahun ke-19, ia boleh meninggalkan bangku sekolah meski tahun ajaran belum usai.

Tahun ajaran di Selandia Baru sendiri dimulai pada akhir bulan Januari atau awal Februari dan berakhir pada pertengahan bulan Desember (Government of New Zealand, n.d.). Tahun ajaran dibagi dalam empat masa (Term). Lamanya satu Term berkisar 2 hingga 2,5 bulan dan diantara Term ada libur selama 2 hingga 3 minggu.

Jam pelajaran primary school dimulai pada pukul sembilan pagi dan berakhir pada pukul lima belas sore. Anak diperbolehkan datang lebih lama atau pulang lebih cepat tanpa dikenakan sanksi. Aturan ini sangat menguntungkan anak-anak karena tidak perlu bangun dini hari lalu terburu-buru berangkat ke sekolah. Anak-anak punya cukup banyak waktu untuk melakukan ibadah, sarapan dengan santai, bahkan untuk bermain.

Sebagai informasi, pada musim panas, matahari terbit sekitar pukul enam dan pada musim dingin sekitar pukul tujuh. Artinya ada rentang waktu sekitar 2-3 jam dari sejak matahari terbit sampai waktu masuk ke kelas. Cukup santai. Orang Selandia Baru konon sangat mengutamakan kualitas hidup, tak berbeda dengan prinsip yang dianut orang Finlandia.

Biaya

Pendidikan Selandia Baru terdiri dari tiga tingkatan: early childhood education (sampai usia 5 tahun), primary and secondary education (usia 5-19 tahun), dan further education (pendidikan tinggi). Primary School menyelenggarakan kelas Year 1 hingga kelas Year 6, kemudian Intermediate School melanjutkan kelas Year 7 dan Year 8, dan Secondary School untuk kelas Year 9 hingga Year 13.

Pemerintah menggratiskan biaya pendidikan primary dan secondary school pada sekolah-sekolah negeri. Sementara untuk sekolah swasta, biaya pendidikan mengikuti kebijakan sekolah masing-masing. Layanan sekolah gratis ini bisa dinikmati oleh seluruh warga negara Selandia baru dan pendatang yang telah memiliki status penduduk tetap (Permanent Residents).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun