Mohon tunggu...
Chunk ND
Chunk ND Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa tingkat akhir tak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk menulis sebagai coretan untuk keabadian. sebab dengan menulis maka ingatan akan terawat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cintaku

5 Maret 2018   20:54 Diperbarui: 5 Maret 2018   21:18 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"hay, masih pagi gini"

Aul menatapku dan kemudian melanjutkan jalannya yang sempat terhenti karena kusapa, aku berlari kecil menghampirinya lagi.

"hay,, aku nyapa gak digubris, marah?"

Tanpa menengok ke arahku ia terus melanjutkan jalannya, dia benar-benar mengabaikanku.

Aku berhenti, tak mengikutinya lagi. Aku berbelok kea rah kantin dekat pohon besar yang masih berdiri kokoh di taman kampusku, menurut bu mirah si penjaga kantin, pohon itu katanya pohon keramat, gak bisa ditebang walau pake apa, udah pernah mati saat banjir, namun tumbuh lagi,, em yah percaya saja.

Aku duduk dikursi kayu yang sandaran sudah tak ada lagi, mungkin patah atau memang sengaja dihilangkan, kuliat dari jauh Aul berjalan masuk ke kelas. Dia teman sekelasku, teman kuliah yang dikejar banyak mahasiswa cowo, utamanya para senior. Dia lumayan cantik dengan rambut panjang yang terurai. Dan anehnya lagi dia adalah pacarku, hehehe...

Kembali lagi, tadi Aul mengabaikan aku, aku jadi kepikiran..

"dek ini kopinya" kuliat bu mirah meletakkan secangkir kopi dengan sedikit susu diatas meja, beliau memang sudah tau kalau aku kesana pesannya pasti itu, jadi tanpa pesanpun akan dibuat otomatis oleh bu Mirah,, mirip mesin saja..

Aku duduk sendiri, memang masih sangat pagi, masih setengah 8 pagi,, paling rame bentar 30 menit lagi.

Kunikmati kopiku sambil memainkan game teka teki di smartphonku, ntah berapa lama aku terfokus bermain, kawan-kawanku mulai berdatangan, mereka memang penghuni tetap kantin ini, ntah kenapa mereka seperti sangat mirip dalam hal selera, paling tidak tau nongkrong di tempat mewah, tunya hanya di kantin bu mirah, kalau tidak pulang ke kosan bikin sendiri minumannya pake sachetan daripada ke caf atau tempat nongkrong lain.

Hari ini aku benar-benar masuk kuliah, didalam gerah, andai dosen mau ngajarnya di kantis saja yah, adem dan bisa duduk bareng Aul memandangi taman kampus yang meskipun pohonnya udah hamper habis ketebang krna pembangunan gedung lagi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun