Aku sembuh seketika, dari perih yang tak henti menggerogoti
Bibir memiliki senyumnya kembali
Saat kutatap kau dengan senyum tanpa henti
Harapku melayang, hatiku bergumam, pikirku kau pengaruhi
Sajak ini teruntuk dikau
Pemilik senyum dengan makna tak tentu
Jiwaku bergetar seolah tanah memilih membisu
Meretas ego yang kian lama membeku
Aku paham pikirmu, tentangku yang masih saja kau ragukan
Atas hati yang telah kuserahkan
Aku harap kau inginkan
Sebab aku telah menetukan pilihan
Hey gadis yang telah kuanggap kekasih
Hatiku tertaut olehmu, walau ucapku tak fasih
Namun rasaku terus saja menagih
Diatas segala hati yang masih saja tertatih
Chunk Nd
Makassar, 25 April 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H