Mohon tunggu...
Tatok Hariyanto
Tatok Hariyanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sekedar berbagi Info dan belajar menjadi pemuda yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Impian Terbang

7 Agustus 2012   14:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika roda kehidupan terus berputar

Dan detak jantung kan tetap berdenyut

Itulah kenyataan alam yang tak terkubur

Kan tetap menggumam di setiap denyut

Aku, kamu, dan dia bukan tak mampu

Tangan, kaki, mulut apa guna semua itu

Terlihat bodoh tanpa berbuat sesuatu

Kotor, berlumur dosa itulah aku dan kamu

Maafkan aku, maafkan pula mereka disana

Hambamu ini sekecil debu kotor yang terbang

Menempel disetiap tempat dan wahana

Dan ku kan tetap berdoa pada Mu hingga ku terbang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun