Gili Trawangan adalah Gili terbesar dan yang lebih ramai karena gili trawangan memiliki ketinggian yang lebih dari atas permukaan yang lebih dari pada gili air dan gili meno. Yang mana panjangnya kurang lebih sekitar 3 kilometer dan lebar 2 kilometer, dengan populasi penduduk sekitar 850 jiwa. Dahulunya tempat ini pernah di jadikan tempat pembuangan narapidana di karenakan pada masa itu penjara penuh pengaruh masa pemberontakan di masa tersebut. Barulah sekitar tahun 70an pulau ini di kunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap dan sekarang terbaur dengan penduduk asli pulau Lombok, yaitu suku Sasak, dan beberapa penduduk Bali dan mancanegara, yang membuka dan mengelola sarana pariwisata mulai dari penginapan berupa losmen dan hotel, café, warung makan dan bar.
Mengenai tempat hiburannya seperti cafe-cafe, pub dan bar yang hamper tiap malamnya masing masing secara bergantian ataupun bersamaan mengadakan acara khusus, seperti suguhan live music, dan ataupun acara makan malam di pantai (barbeque), dan khasnya adalah pada saat bulan purnama yang di kenal dengan nama Full Moon party, yang di jamin suasananya sangat meriah oleh para wisatawan mancanegara yang membuat suasana di gili trawangan selayaknya kota kota Negara barat. Dan mengenai pantainya, gili trawangan tidak kalah dengan pantai senggigi, hamparan pasir putih dan keindahan biota lautnya, yang ketika pengunjung sudah bersnorkling ria, maka akan betah berjam jam dari pagi hingga sore hari. Kelbihan pantai di gili ini juga, pengunjung dapat menikmati sunset dan sunrise sekaligus, karena  gili trawangan memiliki pantai yang menghadap timur dan barat, yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Untuk alat transportasi di gili trawangan hanya ada dua sarana bebas polusi, cidomo dan sepeda, yang mana terdapat banyak pengelola setempat yang menyediakan rental sepeda. Dengan adanya Cidomo ini menjadikan keunikan lebih pada daerah wisata yang satu ini, karena suasana kehidupan mancanegara menyatu dengan budaya khas Lombok.
Bagi penginjung yang dengan budget medium ( menyebrang menggunakan boat ) sebagai pertimbangan kunjungan ke gili trawangan sebaiknya menghindari kunjungan di bulan sepetember hingga November, karena biasanya pada saat ini ombak dan angin yang lumayan besar, Sangat tergantung dari kapten boat, jika kapten boat yang sudah terbiasa dengan alam sekitar mengatakan siap mengantar barulah kita sebaiknya menyebrang, tapi sebaliknya maka pelabuhan penyebrangan akan di tutup untuk sementara. Dengan begitu pengunjung tidak akan sia sia sesampainya di dermaga penyebrangan yang jaraknya sekitar 35 kilometer dari kota mataram.
Ingin Wisata lombok ke Gili Trawangan, namun susah mencari travel agent yang menyediakan akomodasi untuk menuju kesana ? ayooo hubungi saja LombokTourPlus.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H