Kejadian lain yang saya lupa awalnya gimana, ketika novel pertama saya, beraja biarkan ku mencinta, mau dicoba disinetronkan di Indosiar. Saat itu Mas Hilman kerja di sana.
Saya diminta untuk datang ke studio yang pernah saya datangi sekitar tahun 1996 lalu. Wah, kesempatan nih bisa bertemu Mas Hilman lagi. Apalagi sebelumnya sudah janjian dulu lewat SMS.
"Kalau di Bandung itu, aku suka beli sale pisang dan tempe keju Snack Corner yang di Jalan Otten," katanya.
Zaman segitu, tempat jual oleh-oleh Bandung belum banyak. Paling di sekitar terminal atau Pasar Baru. Tempat yang Mas Hilman sebut itu, asing banget. Ternyata ada di Jl. Otten Bandung.
Sebab sudah banyak memberi kesempatan juga, maka sengaja saya belikan makanan yang menjadi kesukaannya itu meski nggak bisa banyak. Hihi... Sori ya Mas Hil... Saat itu memang kebutuhan saya sedang banyak. Jadi kudu pintar-pintar bagi. Apalagi harus ke Indosiar juga buat urusan sinetron buku itu.
Cuma... Sejak saat itu, saya malah yang suka juga dengan makanan khas olek-oleh Bandung itu haha. Kalau ada kesempatan, sesekali saya juga kirim makanan itu ke Mas Hilman via kantornya. Sejak saat itulah persahabatan kami berlanjut baik.
Nggak pernah menyangka sama sekali bahwa saya bisa bersahabat baik dengan orang setenar dia. Idola dari masa remaja. Sesuatu banget sekali....
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H