Sebenarnya saya rada dilema untuk soal buku bajakan ini.
Satu sisi ada alasan pro atas pembajakan tersebut (sila cari sendiri alasan tersebut), sisi lain ya, saya buat ini nggak langsung jadi. Perjuangannya juga masih sampai hari ini...
Ini bukan urusan dosa
Itu urusanmu dengan Tuhanmu...
Sementara jika saya tuntut secara hukum, pribadi atau komunal, saya belum siap saja.
Lagi-lagi ada bagian dalam diri saya yang menyatakan kondisi dilema di atas.
Saya masih suka "jalan-jalan" nyari buku lama saya.
Apa pun, judulnya.
Malam itu, ada berita Gramedia menjual buku hingga 90% di sebuah aplikasi belanja online.
Ketika saya cek buku saya, ternyata cuma satu judul.
Begitu iseng mengetik "novel Renjana", muncullah penjual "Ebookspesial Official" yang menawarkan novel itu seharga Rp. 10.000.
Biasanya kalau harga segitu, harga buku bekas. Jadi saya nggak mikir lebih. Maka saya kontak penjualnya.
Lalu saya mendapatu keterangan ini dari penjualnya, saya pun kaget.
Penjelasan dari penjualnya, dokpri(2)
Berbentuk ebook seharga sepuluh ribu?
Bukankah ebook yang asli seharga lebih dan tidak bisa diunduh?
Dugaan saya benar....
Penjual itu menjual ebook Renjana dari blog yang pernah saya labrak karena memindai novel tersebut satu-satu lalu pengunjung blognya boleh bebas mengunduh.
Setelah saya protes dan memberikan bukti novel itu karya saya, blog itu menghentikan izinnya untuk mengunduh novel tersebut.
Sayangnya, pasti sudah banyak orang yang mengunduh.
Dan, salah satunya adalah yang menjual ebook Renjana seharga 10 ribu di atas...
Cirinya ada tulisan vertikal di sebelah kiri bawah.
Tetapi juga ternyata yang tidak sah dan dilarang itu pun dijual belikan...
Tidak saya pungkiri mencari tambahan atau bahkan pekerjaan di masa kini sulit. Tetapi, kalau sudah membuat orang lain menjadi susah, rasanya....
Ah sudahlah...
Menenangkan diri dulu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H