Yang namanya saran itu kadang hanya berupa saran saja. Tetapi, biasanya alasan orang memberi saran tujuannya sebenarnya baik, ingin memberi "tips" atau "cara" atas sesuatu.
Misal, tips atau cara dari saran yang diberikan tidak pas atau tidak membuat kita yang diberi saran itu punya hak penuh kok untuk tidak menjalankan.
Di bawah ini, adalah saran saya atas sebuah kondisi badan bagian lambung yang ternyata mempengaruhi juga di masa pandemi sekarang ini. Bagaimana bisa? Disimak terus ya...
Sakit Kepala Saya
Lebih dari 10 tahun lalu, saya sering sekali drop. Sakit kepala, meriang dan nggak enak badan lah. Kadang susah untuk dijelaskan.
Semua saran saya coba lakukan, dari yang tradisional sampai yang medis. Dari yang fisik sampai yang psikis.
Salah satu yang disarankan seorang teman adalah minum susu putih bergambar binatang besar putih itu, minimal sehari sekali.
Sebenarnya dari kecil, badan saya ini lebih banyak nolak minum susu putih gitu. Yang berwarna saja nggak bisa sering-sering. Nantinya kalau nggak mual-mual yang muntah.
Makanya dari kecil, ibu memang nggak membiasakan minum susu selain ASI.
Tapi, demi kesehatan, saya mau coba minum meski awal rajin minum, bau susunya itu menyiksa juga.
Lama-lama ternyata bisa. Aman.
Sampai sekitar sebulan saya jalani itu. Seminggu 3-4 kali lah. Rada berkurang sakit kepalanya.
Tapi, di bulan kedua, saya mulai mual dan muntah lagi. Hanya membaui saja, badan bereaksi. Apalagi kalau dipaksa minu, lambung seperti sakit dan menolak keras. Kalau sudah begini, bisa nyambung ke sakit kepala yang bisa sakit banget.
Sejak hari itu saya berhenti minum susu. Sesekali masih, tapi tidak serutin waktu itu.
Tentang Segelas Air Putih Hangat
Lalu, sekitar 5 tahun lalu seorang adik yang senang membaca banyak hal termasuk perpaduan antara pengetahuan modern dan tradisional menyarankan saya untuk mulai rutin minum air putih hangat. Setiap hari. Terutama saat bangun pagi dan sebelum tidur malam.
Padahal saya tidak terlalu suka air yang masih hangat. Tidak juga fanatik air es. Air putih biasa saja. Saya lebih memilih mendinginkan air panas atau hangat daripada meminumnya selagi hangat.
Maka, awal melakukan ini susah bener mengerjakan kebiasaan baru ini.
Sering kelewat. Terutama kalau malam hari, menjelang tidur.
Tapi, karena niat sehat, saya berusaha mengingat terus untuk minum air hangat dan sangat mengurangi minum air dingin es.
Puji Tuhan.... Ternyata berangsur-angsur perut saya yang suka tiba-tiba rewel itu mereda sembuh. Tidak sering nyeri dan apalagi terus ke sakit kepala. Sakit kepala pun nggak sesering sakit dulu itu.
Dari beberapa literasi yang saya baca, untuk membuat netral asam lambung yang berlebihan, air hangat menjadi salah satu cara yang untuk bisa membantu mengurangi rasa sakit saat sakit mag juga memiliki banyak manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh khususnya lambung.Â
Selain itu, kebiasaan minum air hangat juga bisa membersihkan racun dalam tubuh, memperlancar pergerakkan usus, dan membantu dalam memecah makanan dalam perut sekaligus menjaga sistem percernaan.
Sementara untuk lambung sendiri merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Secara umum fungsi lambung sebagai tempat di mana makanan dicerna, atau tempat terjadinya penyerapan sari-sari makanan dan minuman.
Tidak aneh jika lambung berperan penting terutama dalam untuk menyimpan dan mencerna makanan sebelum pada akhirnya dapat diserap oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi.
Dan, ketika tempat penyimpanan makanan itu terganggu, tentu saja bisa merambat kemana-mana, di organ manusia termasuk syaraf yang akhirnya lari ke kepala. Sakit yang selama ini cukup menyiksa saya.
Selain ke kepala, kondisi sakit lambung bisa juga mengarah pada penyebab penyakit lain. Termasuk covid. Bagaimana bisa? Saat asam lambung naik atau mag sakit, di situ bisa menjadi gerbang masuk segala virus atau bakteri sehingga badan drop dan imun pun berkurang. Maka tidak menutup kemungkinan penyebab awal penyakit yang tengah melanda seluruh negeri ini merasuki tubuh kita.
Tips adalah Saran yang Tidak Perlu Dipaksa
Kemarin, ada seseorang menyarankan hal yang persis di laman medsosnya. Lalu saya share. Ternyata ada seorang followers saya bereaksi keras.
Ia mengatakan bahwa orang itu sotoy (sok tahu). Tidak semua orang bisa melakukan terapi air hangat seperti yang dia bilang itu. Saya menanggapi seadanya saja. Tetapi, di sisi lain saya juga ingin berbagi hasil yang saya rasakan sendiri dari terapi tersbut.
Selepas saya merasakan lambung saya lebih enakeun, saya sendiri langsung berbagi kepada teman sekitar.Ada yang melaksanakan, ada yang masih mikir.
Ya nggak apa....
Yang jelas saya sendiri dan beberapa teman sudah merasakan dampak baiknya. Oleh karena baik maka ingin saya bagikan. Termasuk juga si susu yang ditolak tubuh. Siapa tahu, beda dengan tubuh Anda yang malah bisa terima.
Mari selalu sehat... Entah apa pun caranya. Jangan ragu juga berbagi tips atau cara sesuatu yang bertujuan untuk baik. Siapa tahu melalui tip atau cara yang Anda tuliskan itu justru membantu banyak orang, bahkan kondisi masyarakat luas menjadi lebih baik. (anj 21)
