M.Yudha IF, menjelaskan tentang essensial 5 pilar yang di pedomani oleh Maiyah semisal Kejujuran, kemandirian/ independen (berdaulat), cinta kasih, kesucian dan kebijaksanaan. Kemudian di jelaskan antara panggung tak ada sekat/ batas seperti layaknya konser musik dan lainnya, paling setinggi lutut, dekat sekali dengan Cak Nun sehingga terasa suasananya dan kita bisa melihat sosok beliau secara langsung.
Terkait forum ini berbagai unsur yang datang, dari tukang sapu, pedagang asongan, mahasiswa, dosen, dan sebagainya, beragam sekali sehingga akan sulit sekali diterapkan pada organisasi atau lembaga atau bahkan ormas sekalipun tidak akan bisa membuat dan menghadirkan forum seperti Maiyah ini. Ormas dan organisasi keagamaan, justru mereka yang sejak era reformasi adalah aktor dengan laju pertumbuhan yang mengikuti deret hitung namun saling mengklaim kebenaran tunggal mereka masing-masing yang tidak jarang menjadi sumber konflik baru di mana negara sering tidak mampu meredamnya ?
Suasana ruang yang ada di Maiyah, luar biasa 'ajaib', kalau orang sumatera bilang "ngeno", maunya kita langsung berada di sana, bahkan M. Yudha Mengutarakan pernah beberapa kali mengajak beberapa teman untuk langsung hadir ke kajian forum Maiyah tersebut, dan kesan mereka persisi "Wow!" mengagumkan "ngangenin' dan banyak sekali inspirasi.
Maiyah itu bukanlah organisasi, bukan yayasan, bukan LSM, bukan pula partai, orang-orangnya tidak di tuntut untuk menjadi hebat, seperti di organisasi kita. Maiyah sendiri tidak ada rekrutmen keanggotaan, tidak punya Kartu Anggota Maiyah misalkan, mereka tidak pakai itu, tidak ada AD/ART untuk membakukan dan mengikat jamaahnya, Hanya saja kami sendirilah yang tergerak, terpanggil memutuskan untuk mengikatkan diri di Maiyah. Karena kita haus keingintahuan, haus akan sholawatan, haus akan suasana soko guru yang tulus, ikhlas memberikan segala apa yang beliau ketahui tanpa ada embel-embel penjinakan sesama manusia, justru memanusiakan manusia.Â
Kami hadir di forum Maiyah selalu berdoa dan mendoakan "Ya Allah, aku dan mereka berkumpul di sini karena cinta kepada-Mu. Terima kasih atas sinar bulan-Mu malam Ini." Dari atas langit dimanapun simpul Maiyah berada, dengan bulan menerangi, hingga jamaahpun bersalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H