[caption id="attachment_292650" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi: okezone.com"][/caption]
Megawati Soekarno putri kembali menegaskan bahwa ia tidak akan terburu-buru menetapkan calon presiden yang akan manju dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sekalipun marak survei dengan hasil macam-macam dan memancing partai-partai peserta pemilu, ia meminta agar seluruh kader PDIP fokus pada pemilihan legislatif.
Partai Moncong Putih yang ia pimpin memang menjadi salah satu partai yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Hasil survei yang menempatkan salah satu kadernya yang saat ini menjadi sorotan media adalah penyebabnya yakni Jokowi yang masih menjabat Gubernur.
Bukan hanya masyarakat yang merasa gelisah menantikan keputusan penetapan capres PDIP, malah kader-kader dalam tubuh partai juga merasakan hal yang sama. Keinginan mereka menunjuk capres secepatnya terlihat dengan hadirnya PDIP-Projo. Kehadiran kubu ini tak lain adalah sebagai bentuk dukungan kepada Jokowi yang selalu menjadi pujaan masyarakat.
Akan tetapi berbeda dengan Megawati, sebelumnya ia mengatakan bahwa terlalu mudah bagi orang-orang saat ini untuk mendeklarasikan diri sebagai presiden. Menurutnya menjadi presiden memang sangatlah gampang, yang sulit adalah menjadi pemimpin.
Derajat seorang pemimpin jauh lebih tinggi daripada seorang presiden. Kalau seorang presiden lahir dari proses prosedural semacam pemilu, seorang pemimpin lahir dari keberanian menjawab tantangan zaman. Katanya seperti (republika.co.id)
Beberapa waktu yang lalu, ia juga menyebutkan bahwa dirinya memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden partainya.
"Ya tolong saja bersabar. PDI Perjuangan ya tentunya punya strategi sendiri, karena memilih orang tidak mudah karena akan memimpin negara yang besar dan punya kekayaan yang luar biasa," sambungnya (okezone.com)
Indonesia memang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, dari jaman SD hal ini sudah sering diagung-agungkan, membuat saya waktu itu sangat bangga menjadi anak bangsa ini. Sayangnya lama kelamaan seiring saya semakin bertumbuh, pemahaman saya semakin meningkat, ternyat memang benar Indonesia adalah negara yang kaya. Sayang miskin penduduknya.
Menurut Mega, Indonesia butuh seorang yang terpilih nantinya bukan hanya keluar sebagai seorang presiden, namun seorang pemimpin yang benar-benar mengerti cara mengelola negara yang kaya raya ini. Pemimpin diharapkan bisa membawa kekayaan negeri ini memakmurkan masyarakat yang tinggal di dalamnya, bukan hanya memperkaya diri sendiri.
Mudah-mudahan Megawati benar-benar memikirkan Indonesia yang lebih baik ke depan, sehingga ia tidak terburu-buru menentukan siapa calon dari PDIP. Maka bersabarlah..
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H