Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari pengumuman telah tiba, dari ketiga pilihan jurusan yang dipilih. Bernard berhasil lulus untuk jurusan Akuntansi. Perkuliahan akan dimulai dua minggu ke depan. Sambil menunggu hari pertama kuliah, Bernard mencari kosan atau kontrakan bersama dengan kakaknya. 

Jujur saja, ia tidak terlalu familiar dengan situasi Yogyakarta yang masih baru menurutnya. Beberapa rumah atau kontrakan masuk dalam hitungannya. Tetapi ada satu kontrakan yang sudah menarik perhatiannya. Setelah berdiskusi dengan kakaknya, Bernard memilih kontrakan yang berada dekat dengan kampus yaitu di depan Sekolah Teknik Mesin Pembangunan. Hanya membutuhkan waktu lima menit saja untuk sampai kampus.

Bentuk kontrakan yang dipilih Bernard adalah sebuah rumah tua yang sangat sederhana. Bahkan rumah itu cenderung tidak menarik. Bagian serambinya hanya ada tanah kosong yang ditumbuhi satu pohon Jambu klutuk. Dibagian samping rumah itupun tidak ada pepohonan apapun, yang ada hanya rumput dan ilalang. 

Rumah yang kelewat sederhana ini hanya terdiri dari tiga kamar. Dengan ruang kosong dibelakang sebagai ruang makan yang mejanya pun sudah terlihat tidak layak dan dapur yang bisa dibilang sangat tradisional karena masih menggunakan kompor bersumbu minyak tanah. 

Kamar mandinyapun menjorok ke belakang dan ada pintu untuk menuju pekarangan belakang. Pekarangan inipun sepertinya tidak tersentuh oleh manusia karena ada ilalang setinggi manusia yang tidak pernah dipotong oleh pemilik rumah. 

Karena rumah ini terdiri dari tiga kamar, induk semang menawarkan Bernard untuk mencari teman yang bisa menempati kedua kamar tersisa. Sehingga, rumah ini bukan lagi dalam bentuk kosan tetapi dikontrakan. Karena penghuninya harus mengontrak dan setiap kewajiban listrik dan air menjadi tanggung jawab pengontrak.

Dalam beberapa hari saja, akhirnya Bernard menemukan dua orang teman dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Atma Jaya yang berminat untuk stay di kontrakan tersebut. Para peminat kontrakan tersebut adalah Yopie dan kakaknya yang tinggal dalam satu kamar di depan. Kemudian ada Jack yang menempati kamar dibagian belakang. Sedangkan Bernard tinggal di kamar tengah. 

Suasana kota Yogyakarta yang lengang membuat Bernard merasa nyaman tinggal di tempat tinggal barunya. Ia tidak pernah menyangka akan ada kejadian – kejadian aneh karena telah mengusik tempat tinggal mahkluk - mahkluk astral yang telah menghuni di rumah itu selama ratusan tahun lalu. 

Siapakah mahkluk – mahkluk itu ? Entah mengapa, acapkali Bernard masuk ke dalam suatu ruang. Seolah di dalam ruangan itu ada yang sedang bercakap – cakap atau seolah keadaan dalam ruangan itu sangat ramai. Pernah suatu kali, Bernard masuk ke dalam kamar Jack. 

Sepertinya Jack sedang berbicara dengan seseorang. Ketika Bernard bertanya kepada Jack. Jack bilang, ia tidak berbicara dengan siapa – siapa. Ia hanya sedang mengerjakan tugas yang berkaitan dengan Ospek saja. Kendati kondisi kontrakan itu agak menyeramkan. Bernard berusaha cuek saja dan ingin tetap fokus pada kuliahnya saja. Karena memang itu tujuan utamanya ke Yogyakarta.    

Chapter IV

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun