Mohon tunggu...
Benyamin Manuhutu
Benyamin Manuhutu Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hajjah Kris Dayanti juga manusia

25 Juli 2010   00:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_203738" align="alignnone" width="300" caption="KD-Raul in action"][/caption]

Krisdayanti, apa lah nak jadi dengan kau ni. nama saja Hajjah, tapi perangai macam haram jadah. Dengan rasa bangga tanpa ada rasa segan silu kau mencium suami orang di depan orang awam. bila dah ramai yang mencaci dan menghina, dengan rasa tak bersalah kau buat sidang media untuk minta maaf atas tindakan tersebut.

Itulah kira-kira ungkapan kekesalan seorang blogger asal Malaysia yang mungkin dulunya penggemar Kris Dayanti (KD). Bisa dibaca selengkapnya di sini: http://fajridil.blogspot.com/2010/07/krisdayanti-hajjah-haram-jadah.html Banyak sekali ungkapan kekecewaan bernada sama. Dan banyak sekali tulisan bernada sama karena kononnya KD ini punya banyak penggemar di Indonesia dan Malaysia, dan banyak penggemar yang kecewa. Tapi saya mencoba melihat dari sisi sebaliknya. KD kan hanya mengungkapkan rasa sayang pada seseorang yang katanya membuat dirinya bahagia. Toh orang tersebut Raul Lemos tidak keberatan. Malah kelihatannya seperti yang di foto, Raul-nya sendiri yang mencium KD. Mana ada janda yang masih punya "hasrat" keberatan dicium pemuda ganteng seperti Raul. Manusiawi bukan? Masalah diberitakan luas di media itu karena ulah media sendiri, bukan KD-nya. Dan media melakukan itu karena "pasar"nya ada. KD punya hak seperti layaknya manusia lainnya, ingin merasa berbahagia dan menyatakan kebahagiaan dengan orang yang disayanginya. Mungkin saja pernikahan sebelumnya dia tidak bahagia seperti konon yang pernah dikatakan KD. Mungkin Raul memiliki "kelebihan" dari suami terdahulu. Kan tidak ada yang salah bila seseorang mencari sesuatu yang "lebih" yang bisa membuatnya bahagia. Dan apa pula hubungannya seorang hajjah dengan kebahagiaan. Seorang hajjah juga manusia. Mereka berhak mencari kebahagiaan.  Mereka toh bukan teroris yang suka mem-bom dan membunuh orang-orang tidak berdosa. So what? gitu loh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun