Mohon tunggu...
Ben Nurdiansyah
Ben Nurdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Millenial penerus generasi bangsa

Damailah Indonesiaku!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reaksi Terhadap Kampanye Bambang Soepijanto: "Gold Campaign"

26 Februari 2019   06:38 Diperbarui: 26 Februari 2019   07:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Bambang Soepijanto

Masa kampanye jelang Pemilu 2019 sudah dimulai sejak 23 September 2018. Semua calon legislatif hingga calon Presiden RI menggencarkan kampanye untuk memikat hati rakyat agar dipilih saat Pemilu nanti.

Sebagai masyarakat, kita pun harus menghormati adanya masa kampanye ini selama tidak melanggar. Kampanye memang diperlukan dalam komunikasi politik jelang Pemilu agar rakyat tahu siapa saja calon wakil mereka, dari partai mana, bagaimana pengalamannya, dan apa visi-misinya.

Sayang, masa kampanye seringkali tidak kondusif karena maraknya black campaign dan negative campaign dengan menebar fitnah, penuh caci-maki dari level elit politik hingga akar rumput.

Tentunya hal ini membuat prihatin. Kampanye Damai yang dideklarasikan September tahun lalu, seolah menguap begitu saja.
Di tengah berbagai ujaran kebencian, hoax, saling lapor, dan sebagainya, ada salah satu kampanye calon DPD yang sangat patut dicontoh oleh calon wakil dan pemimpin rakyat yang lain. Yakni, kampanye oleh Bambang Soepijanto, calon DPD DIY Nomor 24. Mengapa sangat pantas dicontoh?

1. Mengenal masalah rakyat dan mampu tawarkan solusi

Kampanye dengan cara mendatangi kelompok masyarakat saya kira sudah sangat umum. Kemudian acara diisi dengan sosialisasi program dari caleg atau capres dan penyampaian aspirasi masyarakat. Tapi, apakah semua caleg yang "blusukan" ini juga menawarkan solusi yang nantinya bisa diterapkan?

Bambang Soepijanto juga datang dan dekat dengan masyarakat. Tak hanya mendengarkan, ia juga menawarkan solusi. Ia menawarkan konsep "Sekoci Ekonomi" sebagai program untuk memberdayakan ekonomi rakyat berbasis "perhutanan sosial" agar mereka selamat dan sejahtera di tengah "megaproyek" yang sedang dibangun di wilayah DIY. Ini sejalan dengan salah satu misinya, yaitu Mewujudkan keserasian lingkungan hidup, dan meningkatkan kesejahteraan masyakarakat melalui konsep perhutanan sosial. Dengan misi ini, Bambang ingin berkontribusi mengembangkan ekonomi rayat dari sektor perhutanan, pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Konsep "perhutanan sosial" ini saya yakin sangat dikenali Bambang, mengingat ia merupakan pensiunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tak tanggung-tanggung, ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan di kementerian tersebut.


2. Kampanye sekaligus edukasi

Tidak hanya kampanye dengan mendekati rakyat secara langsung, ia juga menerapkan kampanye "jalur udara". Di masa sekarang, kampanye jalur udara sering dipakai sebagai kata lain dari kampanye online.

Ya, Bambang Soepijanto memanfaatkan internet sebagai media berkampanye. Ia memiliki website dan media sosial. Media sosial pun ada Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube seperti video di atas.

Saya amati juga banyak caleg yang berkampanye via media sosial. Tapi yang istimewa dari konten yang disajikan Bambang ini menarik dan edukatif bagi masyarakat. Bambang aktif berbagi info mengenai isu DIY terkini dan berbagai hal terkait Pemilu yang harus diketahui pemilih. Contoh-contoh konten kampanye edukatif dari Bambang bisa Anda cek halaman Instagram, Facebook, dan Twitter milik lulusan Jurusan Pertanian UPN Veteran Yogyakarta ini.

Apakah ada konten yang bertujuan untuk menjatuhkan pesaing? Saya amati tidak ada. Ada 11 calon DPD DIY yang maju ke Pemilu bulan April besok. Tapi tak ada satupun yang "diserang" oleh Bambang. Kata-kata bermakna sindiran terhadap personal pesaing pun tidak ada. Di sini, Bambang bersama timnya menciptakan konten yang mengandung pendidikan bagi rakyat. Lagipula, rakyat butuh diberikan contoh kampanye yang baik dan damai, ketimbang disuguhkan dengan berbagai ejekan dan hoax.

Mengamati kampanye yang baik dari Bambang Soepijanto, saya pribadi mengatakan "Inilah Gold Campaign". Ya, gold berarti emas. Emas memang nama logam yang sangat bernilai. Tapi, ia juga memiliki arti sebagai nama warna seperti halnya hitam, putih, merah, dan biru.

Menyebutnya sebagai Gold Campaign saya akui sedikit berlebihan. Tapi hanya menyebutnya sebagai White Campaign rasanya belum cukup untuk menggambarkan kekaguman saya terhadap kampanye yang diterapkan Bambang beserta tim.

Kampanye seperti itulah yang baik, mulia, dan sangat bernilai. Tidak hanya memohon-mohon agar dipilih rakyat, tetapi juga mendengarkan, memberikan solusi, dan mendidik rakyat.

Bambang Soepijanto, calon DPD DIY Nomor 24 adalah seseorang yang mencintai rakyat, budaya, dan alam di DIY dengan cinta yang murni bagai murninya emas 24 karat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun