Kehidupan mahasiswa, apalagi di Yogyakarta tak jauh dari Warung Burjo atau Warmindo. Tempat makan ini jadi andalan karena harga menunya ramah untuk dompet mahasiswa, apalagi kalau akhir bulan.
Untuk penamaan warung, memang tempat makan ini bisa disebut Warung Bubur Kacang Ijo (Burjo) atau Warung Indomie yang (Warmindo). Kalau di lingkungan saya sendiri warung ini juga sering disebut Intelan atau Burjonan.
Warung ini memang dikenal menyajikan dua menu ini dengan berbagai olahan, seperti Indomie Telur (Intel), Indomie Tanpa Telur (Indomie Tante), bisa goreng atau rebus, omelet, nasi sarden, nasi goreng, bubur kacang ijo, aneka gorengan, minuman, dan sebagainya.
Karena saking dekatnya dengan kehidupan mahasiswa dan masyarakat Jogja, barangkali ada yang tidak menyadari kalau Warung Burjo memiliki beberapa keistimewaan.
1. Mie Instan Masakan Aa' Warung Burjo Lebih Enak
Ada yang bilang, mie instan masakan Aa' Burjo lebih enak daripada kalau masak sendiri. Apa iya? Tribunnews telah menguak rahasianya. Jadi yang membuat Mie Instan ala Aa' Burjo lebih enak karena ada tambahan sawi, bawang goreng, sambal khas Aa', camilan pendamping seperti gorengan, air rebusan yang dipakai masak beberapa porsi, dan keterampilan Aa' sendiri.
Apa Anda setuju dengan poin-poin tersebut? Silakan buktikan sendiri.
2. Tempat Alternatif Nobar Sepak Bola
Beberapa Warung Burjo memiliki TV untuk ditonton Aa' Burjo dan pengunjung. TV di sini juga sering dipakai untuk menonton acara sepak bola.
Jadi, Warung Burjo bisa menjadi tempat nonton bareng alternatif daripada ke cafe tertentu. Kalau nonton rame-rame suasananya lebih seru.
3. Jadi Tujuan Kalau Sewaktu-Waktu Lapar
Rata-rata Warung Burjo di Yogyakarta buka 24 jam. Jadi, sewaktu-waktu kita lapar maka bisa datang ke Warung Burjo. Apalagi lokasinya dekat dengan pemukiman dan kos-kosan. Harga menunya juga relatif murah.
Omong-omong soal Warung Burjo yang buka 24 jam, saya jadi teringat calon DPD DIY Nomor Urut 24, yakni Bambang Soepijanto. Ia pernah menjabat sebagai Dirjen Planologi Kehutanan, Kementerian LHK. Ia dulu berkuliah di Jurusan Pertanian UPN Veteran Yogyakarta. Ia kini sudah pensiun dari KLHK. Kini, ia masih sibuk berorganisasi dan bertanggung jawab sebagai Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia.
Kita juga bisa menyampaikan keluh kesah dan pertanyaan seputar Yogyakarta di Twitter dengan mention akun Bambang, yakni bambang24dpddiy dan menggunakan hashtag #SuaraneWongCilik.
Itulah 3 hal istimewa Warung Burjo yang mungkin belum banyak disadari orang. Apakah Anda penggemar setia Warung Burjo? Apa menu favorit Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H