Mohon tunggu...
Ben Nurdiansyah
Ben Nurdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Millenial penerus generasi bangsa

Damailah Indonesiaku!

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kopi Khas Lereng Merapi di Kopi Merapi

5 Februari 2019   11:00 Diperbarui: 5 Februari 2019   11:31 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tinggal di salah satu desa di Sleman. Meski di desa, saya amati mulai bermunculan kedai kopi atau coffee shop. Dalam radius sekitar lima kilometer, ada delapan kedai kopi. Bukan hanya di pinggir jalan raya, sebagian ada yang berada di tengah perkampungan, dan ada pula yang di area persawahan.

Tempat wisata yang berhubungan dengan kopi kelihatannya makin populer di wilayah DIY. Pertumbuhannya tidak hanya tepusat di kota atau retail modern, tetapi sudah ke desa-desa. Tentu saja bukan hanya di desa saya, tapi juga desa-desa di lereng Gunung Merapi.

Di lereng Merapi, tepatnya di Desa Petung Kepuharjo Cangkringan, kita bisa menikmati kopi di Warung Kopi Merapi. Lokasinya yang berada di pedesaan dengan pemandangan Gunung Merapi, ditambah dengan udara dingin pegunungan, tentu menjadi daya tarik tempat ini.

Ada seorang pengunjung yang merasa rileks saat berkunjung ke Kopi Merapi ini. "Kesannya enak sih, udaranya mendukung, menambah suasana baru untuk merilekskan badan." Katanya dalam video ini.


Kopi yang disajikan di Kopi Merapi ini berasal dari kebun kopi yang ada di sekitar Merapi dan dikelola oleh petani setempat. Pengunjung bisa memilih sajian kopi sesuai selera. Bisa kopi hitam atau kopi susu. Ada juga beberapa makanan khas desa yang disajikan, seperti kacang tanah, ketela goreng, dan pisang goreng..

Salah seorang petani kopi di sini yang sekaligus pengelola Kopi Merapi ialah Samijo. Seperti yang diulas di koran Tribun Jogja 3 Februari 2019, Samijo mengatakan bahwa kebun kopi di Gunung Merapi kurang lebih 250 hektare. 10 hektare untuk kopi arabika, sisanya untuk kopi robusta.

Mengedukasi Wisatawan Mengenai Kopi

Tidak hanya menawarkan sajian kopi, tetapi Samijo juga memberikan edukasi tentang kopi kepada wisatawan dengan mengajaknya ke kebun kopi. Samijo berkata bahwa wisatawan diajak ke kebun supaya mereka tahu sejarah dan wujud alamiah kopi lereng Merapi. Kalau bertepatan musim panen, biji kopi yan dipanen bisa disangrai, ditumbuk, diseduh sendiri oleh wisatawan.

Samijo dan pegiat wisata kopi lereng Merapi berencana membuka wisata edukasi kopi Kali Petung. Harapan mereka adalah masyarakat lebih mengenal potensi kopi lokal yang mampu memberikan kesejahteraan untuk masyarakat.

Warung Kopi Merapi ini ini bisa jadi tempat yang seru untuk dikunjungi bersama teman atau keluarga. Kita bisa menikmati kopi sambil berfoto-foto dengan background Merapi. Bahkan, kita juga bisa menambah wawasan seputar kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun