Sebagai informasi, kegiatan tersebut mengundang perwakilan 10 sekolah tiap lokasi (dari perwakilan Kabupaten/Kota) dengan melibatkan peserta dari unsur Kepala Sekolah maupun Waka Kurikulum maupun Guru Kelas. Sekolah tersebut tentunya yang sudah menerapkan iKM Mandiri dan bukan merupakan Sekolah Penggerak.
Kegiatan berlangsung dengan diskusi antar peserta dan saling berbagi pengalaman di sekolahnya masing-masing. Bagaimana pembelajaran diterapkan, bagaimana menyusun KOSP, strategi apa saja yang sudah dijalankan hingga pada bagaimana menyusun modul ajar. Bagi para peserta kegiatan ini sangat bermanfaat karena bisa saling bercerita dan berbagi informasi apa saja terkait Kurikulum Merdeka beserta perangkatnya.
Selama kegiatan berlangsung peserta diminta untuk mengisi instrumen yang sudah disiapkan. Instrumen dimaksudkan untuk menggali dan mengetahui informasi terkait validasi dokumen KOSP, dokumen Modul Ajar baik P5 maupun Pembelajaran Berdiferensiasi. Validasi dokumen ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta tentang KOSP, P5 dan Pembelajaran Berdiferensiasi. Jika ada yang masih belum paham, maka pihak dari BBGP Jateng melalui Widyaiswara akan memberikan penguatan pada tema yang masih dianggap lemah tadi. Penguatan ini bukan bermaksud untuk menggurui namun justru untuk lebih memberikan pemahaman. Saat penguatan ini diikuti pula dengan testimoni dari peserta mengenai kasus tertentu di sekolah kaitannya dengan implementasi kurikulum merdeka.
Kegiatan ini dipuncaki dengan pengisian Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari masing-masing sekolah. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kira-kira program apa saja yang hendak dikerjakan di masa mendatang sebagai penggerak komunitas belajar.
Â
Bentar Saputro
Kota Pekalongan, 14 Agustus 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H