Mohon tunggu...
Bento Inho
Bento Inho Mohon Tunggu... -

nga neko-neko

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hacker di Balik Kemenangan Jokowi?

23 Juli 2014   11:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:30 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1406063811329788794


Pertanyaa diatas hanya bisa dijawab oleh Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah! Menurut dia sekitar 4 juta suara dimanipulasi di beberapa kecamatan di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. (SUMBER)

Bagi saya penyataan seperti ini sangat tidak masuk akal dan memuakan! Mungkin bagi dia pilples kemarin dilaksanakan secara elektronik sehingga data bisa dimanipulasi oleh para hacker. Atau mungkin ada hacker yang “SANGAT HEBAT” bisa merubah hasil manual yang ditulis tangan di secarik kertas (fisik). Setahu saya orang yang awam tentang dunia komputer tidak mungkin 100000 % benda fisik yang tidak bersinggungan dengan dunia komputer dan tanpa bantuan alat bantu bisa direkayasa oleh hacker! Mungkin dia lupa bahwa hacker itu bekerja di dunia komputer. Maka dari itu dia perlu melihat dan mempelajari apa itu hacker.

Selain itu proses penyelenggaraan pemilu yang berjenjang dari tingkat KPPS hingga nasional menggunakan hitung manual. Hasil yang digunakan KPU sebagai acuhan untuk menentukan pemenang pilpres adalah hasil dari hitung manual secara berjenjang. Kita juga menyaksikan bersama di tv bagaimana proses pengiputan data pada saat rapat pleno tingkat nasional tiap propinsi. KPU Provinsi membacakan hasil pleno yang sudah dilaksanan terlebih dahulu di tingkat Provinsi dan “dimasukan secara manual oleh KPU Pusat ketika anggota KPU Provinsi membaca angka-angka”. Dan hasil yang SAH adalah hasil dari RAPAT PLENO. Jadi dimana celah para Hacker untuk mengutak atik angka tersebut? Hanya Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan yang bisa menjawab itu!!!!!!!!!

Pernyataan bodoh seperti inilah yang menjadi bahan tertawaan dan olok-olok orang. Dan kita tunggu, apakah Bareskrim Polri benar akan memberikan penyataan resmi bahwa para Haker ini bekerja untuk Jokowi sehingga mendapatkan 4 juta suara? Kalau pernyataan ini tidak benar maka Yunus Yosfiah telah membohongi publik dan dia patut dijebloskan ke penjara karena telah mebohongi kita semua!

Kalu mau buat alasan bukti kecurangan cari yang lebih pintar lagi ya!!!!!!!!!

Sumber Gambar

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun