Mohon tunggu...
Bentang Sayap Rajawali
Bentang Sayap Rajawali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Publik Indonesia Melalui FIBA World Cup 2023 di Jakarta

15 Juni 2023   11:31 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:36 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sports.inquirer.net

Diplomasi publik adalah upaya pemerintah suatu negara untuk mempengaruhi pendapat, sikap, dan persepsi masyarakat di negara lain. Tujuan utama diplomasi publik adalah mempromosikan pemahaman, memperkuat hubungan bilateral, dan mencapai tujuan kebijakan luar negeri melalui interaksi dengan masyarakat asing.

Dalam diplomasi publik, pemerintah menggunakan berbagai alat dan strategi untuk berkomunikasi dengan masyarakat di negara lain. Ini termasuk pertukaran budaya, pendidikan, seni, olahraga, pertukaran siswa, program kebudayaan, pertemuan antarwarga, konferensi internasional, penyiaran, media sosial, dan berbagai bentuk komunikasi publik lainnya.

Diplomasi publik sendiri bertujuan untuk membangun citra yang positif tentang negara, mempromosikan nilai-nilai dan kepentingan nasional, memperkuat dukungan masyarakat internasional, dan mempengaruhi kebijakan luar negeri negara lain. 

Dengan menghubungkan langsung dengan masyarakat di negara lain, diplomasi publik dapat membantu mengurangi kesalahpahaman, membangun kepercayaan, dan memperkuat hubungan antarnegara.

FIBA World Cup adalah salah satu ajang kompetisi bola basket paling bergengsi di dunia, di mana tim-tim nasional terbaik dalam 5 benua berkompetisi untuk meraih gelar juara dunia. 

Turnamen ini diadakan setiap empat tahun sekali dan merupakan panggung bagi para pemain terbaik di dunia untuk bersaing dan mempertunjukkan bakat mereka. Setiap edisi gelaran ajang FIBA World Cup selalu menarik perhatian jutaan penggemar bola basket dari berbagai penjuru dunia.

Dalam hal diplomasi publik, FIBA World Cup juga memiliki signifikansi diplomasi publik, di mana negara yang menjadi tuan rumah turnamen tersebut dapat memperkenalkan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi mereka kepada dunia internasional. Melalui penyelenggaraan FIBA World Cup, tuan rumah dapat meningkatkan citra negara mereka dan memperluas pengaruhnya di kancah internasional.

Pada tahun 2023, Indonesia bersama dengan Jepang dan Filipina akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejuaraan FIBA World Cup, sebuah event olahraga yang paling bergengsi di dunia bola basket internasional. 

Tidak hanya sebagai ajang untuk menampilkan bakat-bakat pemain basket terbaik dari seluruh dunia, kejuaraan ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperluas pengaruh dan meningkatkan citra negara melalui diplomasi publik. 

Melalui penyelenggaraan yang sukses, Indonesia dapat memperlihatkan kepada dunia kekayaan budaya, keramahan, serta potensi ekonomi dan pariwisata yang dimiliki oleh Indonesia. Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana diplomasi publik Indonesia diimplementasikan dalam penyelenggaraan kejuaraan FIBA World Cup 2023.

Salah satu aspek utama dalam diplomasi publik adalah memperkenalkan budaya kita terhadap dunia internasional. Dalam konteks penyelenggaraan kejuaraan FIBA World Cup 2023, Indonesia dapat menggunakan dan memanfaatkan event ini untuk mempromosikan kekayaan budayanya kepada para pemain, suporter, dan penonton dari berbagai negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun