Seiring waktu, musik punk di Indonesia terus berevolusi dan mencakup berbagai subgenre seperti punk rock, street punk, hardcore punk, dan anarcho-punk. Selain itu, gerakan punk juga berperan penting dalam membangun kesadaran sosial dan politik di kalangan muda Indonesia, dengan mengkritik isu-isu seperti ketidakadilan sosial, korupsi, dan hak asasi manusia.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan stigma, musik punk di Indonesia terus berkembang dan memberikan wadah bagi generasi muda untuk berekspresi, menyuarakan ketidakpuasan mereka, dan memperjuangkan perubahan sosial.
Sementara di Yogyakarta, DOM65 merupakan salah satu band punk legendaris yang menyuarakan ketidak-adilan dalam hal ini konsep feodalisme kesultanan yang masih kuat. Mereka terbentuk pada tahun 1997 dan menjadi salah satu pionir gerakan punk di Yogyakarta.
DOM65 terkenal dengan gaya musik mereka yang enerjik dan lirik yang kritis terhadap isu-isu sosial dan politik. Mereka menyuarakan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan, korupsi, kekerasan negara, dan masalah-masalah lain di Kota Yogyakarta yang dianggap penting bagi masyarakat. DOM65 berusaha mengupas sisi lain Kota Yogyakarta yang selalu dipandang sebagai kota romantis oleh orang-orang luar Jogja.
Band ini telah mengeluarkan beberapa album yang mendapat sambutan positif, termasuk "Greatest Pledge Articles" dan "Gembel Perumahan" Mereka juga sering tampil di berbagai konser punk di Yogyakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
DOM65 memiliki pengaruh yang kuat dalam gerakan punk di Yogyakarta dan di Indonesia secara keseluruhan. Mereka membantu membangun komunitas punk yang solid di Yogyakarta dan menjadi inspirasi bagi banyak band punk lainnya di daerah tersebut seperti The Genk, The Glad, Sidekick, Vivacity, dan banyak lainnya.
Seiring berjalannya waktu, DOM65 tetap menjadi salah satu ikon punk yang dihormati di Indonesia. Mereka terus menghasilkan musik yang berani dan melanjutkan perjuangan mereka dalam menyuarakan ketidakpuasan dan memperjuangkan perubahan melalui musik punk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H