Mohon tunggu...
Rafael Ben Rumapea
Rafael Ben Rumapea Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa politik USU yang peduli lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hidup

10 Februari 2012   10:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketikah menutup pintu kamar, berarti saya sedang menutup dunia pribadi saya dan berjalan tuk mencari tahu apa dan bagaimana dunia luar.

pada saat melangkah, berarti saya sedang mencari hidup. ya itulah hidup, mencari tahu.

ketikah berhenti melangkah,saya berpikir. ya itulah hidup, Berpikir

ketikah mau menyebrang jalan, saya melihat kanan dan kiri. ya itulah hidup, mencari keselamatan

ketikah saya melangkah dan melihat kubangan air, saya menghindarinya. ya hidup itu menhindar, namun saya tidak akan mengetahui rasanya kubangan air itu bila di lewati. kenapa tidak di lewati???? nah hidup itu, Pertanyaan.

ketikah saya berjalan dan melihat seorang anak mengais2 tempat sampah, rasa simpati pun muncul. inilah keunikan hidup (mahluk sosial)

saat berjalan dan melihat para penjual makanan, muncul rasa ingin sekali mencicipi dan membeli. ya itulah hidup, rasa penasaran. namun pada saat itu juga hati kecil pun berkata, "sabar" "tahan nafsu " tidak cukup uang buat beli itu. inilah hidup, tuk menahan diri dan mengetahui kondisi diri.

ketikah mengambil uang di kantong hanya ada 5 ribu, dan pastinya mengeluh "yaa, cuma segitu". inilah hidup, Penuh dengan kekurangan.

ketikah berjalan dan bertemu seorang kawan, di sapa dan memberi senyum. ya itulah hidup, Ramah.

ketikah berjalan berpapasan dengan gadis cantik, kagum dan memuji kecantikannya. ya itulah hidup, Anugerah Tuhan.

ketikah melangkah kembali dan beberapa saat kemudian tiba di suatu tempat. ya tempat itu adalah awal di mana saya melangkah tadi, Kamar Kosan ( Dunia Pribadi ). itulah hidup, "From Zero to Zero again".

Mungkin inilah dari saya, pengertian hidup yang sangat sederhana. Mari kita syukuri hidup ini, tawa, canda, kesal,marah, tantangan, rejeki,keberuntungan,dll. itulah warna hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun