Mohon tunggu...
Rafael Ben Rumapea
Rafael Ben Rumapea Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswa politik USU yang peduli lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Stella Maris Adalah Awal...

29 Januari 2012   08:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13278247911732837112

Semuanya ada disini , semuanya saya rasakan disini , dan disinilah saya mulai mengenal tentang pilihan hidup. Seminari merupakan asrama Katolik dimana difokuskan sebagai penghasil imam imam gereja.. asrama ini tergolong kecil buat ditempati oleh 100 lebih jiwa, namun karena kecilnya itu semua saling mengenal junior dan senior dalam kehidupan pribadi maupun rohaninya. sistem pendidikan disini difokuskan terhadap pengembangan rohani dan penguatan panggilan untuk menjadi seorang imam (pastur ). Jadi jangan kaget apabila kami semua yang jebolan sana mengenal kehidupan silentium ( hening ) pada jam 05.00-setelah makan pagi, dan dilanjut suasana silentium pukul 19.00-21.30 yang dilanjutkan kembali dengan ibadah penutupan hari (completorium ). Dalam seminari kita tidak mengenal yang namanya kegiatan kosong , semua telah terjadwal dengan begitu "indahnya" ( gak bisa dilanggar ) haha. Jadi sedikit kisah lucu dalam sana adalah ketikah hari yang sedikit santai datang seorang wanita menitipkan anjing peliharaan nya ke asrama , namun pagi serahterima malam anjing tersebut telah menjadi hidangan mantap untuk disantap dikala dinginya kota bogor ( tampang tak bersalah makan nya ). Tak diduga-duga keesokan harinya yang punya datang untuk melihat anjing peliharaannya tersebut , seketikah itupun kami satu asrama terdiam dan kabuurr kekelas masing-masing. akhirnya dengan melakukan kerjasama tim disepakati kalo anjing itu ilang terus kabur dari asrama. Denger kayak gitu yang punya nangis nangis... namanya kami para calon imam yang alim alim semua, memberanikan diri bicara empat mata kalo anjing tersebut sudah kami jadikan hidangan ala manado "anjing kecap pedes-pedes dikit ". hahaha (selanjutnya rahasia internal seminari ) :D Terlepas dari kisah tersebut , anak-anak seminari ( Seminaris ) banyak melakukan aksi-aksi pelayanan dan panggilan kesetiap gereja-gereja di kawasan Keuskupan Bogor, disinilah awal dimana kami pun bergabung bersama keluarga-keluarga katolik dan menginap dirumah mereka. Disitulah yang disebut awal bagi kami untuk dapat memahami sebuah keluarga yang sangat berharap kami kelak akan menjadi seorang gembala yang baik. banyak kisah menarik untuk diceritakan dalam asrama seminari ini, semuanya terbatas namun dituntut untuk dapat memanfaatkan itu semua. Tali persaudaraan dan hubungan emosional yang terjalin dapat menjadi obat ampuh menghilangkan rasa rindu dengan keluarga di kampung. Setiap kegiatan rohani yang dapat mendewasakan diri kita.  Ditempat ini juga dimana saya lebih dapat mengenal Tuhan dan bagaimana Tuhan hadir didalam semua kegiatan. Namun seperti pepatah rohani " Banyak yang terpanggil sedikit yang terpilih " , dan saya hanya sebatas orang yang terpanggil . Namun tetap saya berterima kasih atas segala pendidikan, pengalaman, dan segala galanya yang telah diberika Seminari ini kepada saya. Thanks doakan supaya kami para alumninya dapat memberikan perhatian penuh untuk perkembangan seminari ini. "CRESCAT ET FLOREAT " ( Tumbuh dan Berkembang ) . God Bless

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun