Mohon tunggu...
Benny Wijaya
Benny Wijaya Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Rohaniawan

Seorang yang suka dengan ikan. Namun lama tak memelihara oleh karena kesibukan. Belakangan mendapati bahwa pikiran sering dipenuhi dengan kata-kata indah yang melayang. Ada baiknya dituangkan dalam bentuk tulisan untuk berbagi cerita pada orang-orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merelakan yang Tak Kembali

12 Agustus 2024   22:26 Diperbarui: 12 Agustus 2024   22:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sudah setahun sejak kau hilang ditelan alam.
Tak ada kabar, tak ada tanda, meski segala upaya telah dilakukan dengan maksimal.

Kenangan indah yang kau tinggalkan, ternyata tak mampu menggantikan senyummu yang nyata.

Harapan di dada perlahan bertemu dengan realita: kau sudah tiada.

Namun, entah mengapa, aku masih belum bisa merelakan.

Kepergianmu yang tak terduga meninggalkan penyesalan yang dalam.

Mengapa saat itu aku melepaskanmu tanpa pendampingan?
Fisik dan staminaku memang sedang tak prima, tapi...

Hari itu tetap menjadi hari penuh pertanyaan. Pertanyaan tanpa jawaban memuaskan hingga kini.

Setahun berlalu, namun aku masih merindu.

Kupandang gunung, kubayangkan kita bersama, turun dari sana dan kembali ke rumahmu.
Kembali pada aktivitas seperti dulu, seolah-olah semuanya bisa kembali normal.

Tapi, haruskah semua itu kukubur? Haruskah kenangan ini ditutup buku?

Tiap kali aku menatap gunung, pertanyaan itu selalu datang. Bisakah aku benar-benar merelakanmu, mengubur semua ingatan, dan menerima kenyataan? Ataukah aku harus terus menyimpanmu dalam ingatan, meski itu berarti aku takkan pernah benar-benar bisa melangkah maju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun