Mohon tunggu...
Benny Martinus
Benny Martinus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Biji mangga akan menghasilkan buah mangga.\r\n\r\nBiji durian akan menghasilkan buah durian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Kesalahan Fatal yang Menghancurkan Hubungan dalam Keluarga

8 September 2016   14:40 Diperbarui: 8 September 2016   14:53 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Tipu Muslihat dan Kebohongan

phoenixisrisen.co.uk
phoenixisrisen.co.uk
Tipu muslihat dalam keluarga sangat fatal akibatnya. Kadang, butuh beberapa tahun atau beberapa generasi untuk menguak kebenaran yang disembunyikan. Jika kamu tidak bisa jujur pada keluarga kamu sendiri kepada siapa lagi kamu jujur.

Berbohong dan menggunakan tipu muslihat akan menyebabkan keretakan pada keluarga. Keretakan ini timbul dari kepercayaan yang memudar. Jangan membebani dirimu sendiri dengan kebohongan. Terbukalah dan jujur pada keluargamu. Jika kamu melakukan sesuatu yang menyakiti keluargamu, maka kamu harus meminta maaf dan melakukan seseuatu untuk memperbaiki situasi.

5. Tidak Bisa Menerima Perbedaan

mystorybook.com
mystorybook.com
Anak-anak yang dibesarkan di rumah yang sama, dengan orang tua yang sama, dan dengan didikan yang sama belum tentu menjadi pribadi yang serupa dengan saudaranya ketika dewasa nanti. Walau kamu satu keluarga bukan berarti kamu harus memiliki aliran politik dan agama yang sama.

Cinta dan penerimaan berawal dari keluarga. Terimalah anggota keluargamu apa adanya dan jangan hakimi mereka.

6. Tidak Ada Permintaan Maaf dan Memaafkan

mindsetmtn.com
mindsetmtn.com
Jika kamu berbuat salah, janganlah sungkan untuk mengucap, "Maafkan saya atas....". Kata tersebut menyembuhkan luka dan memperat ikatan keluarga. Bila kamu tidak meminta maaf, berarti kamu menganggap penting perasaan orang tersebut.

Jika seseorang meminta maaf jadilah seorang pemaaf yang murah hati. Keluarga membuthkan satu sama lain. Janganlah menyimpan dendam yang membebani kehidupanmu dan keluargamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun