Mohon tunggu...
Benny Malem
Benny Malem Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup itu dinamis. Semangat adalah motor penggerak. Berbuat adalah manifestasi. Berkarya adalah amal ibadah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Narkoba ke Sembako

29 April 2018   14:21 Diperbarui: 29 April 2018   14:29 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbekal pengalaman dan reputasi yang tersandang selama ini, masyarakat berharap Buwas mampu menata tata kelola Perum Bulog sebagai lembaga Negara yang kapabel, kredibel dan akseptebel di dalam menyelenggarakan ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan pengendalian harga secara konsisten dan berkesinambungan. 

Di samping itu dan sama pentingnya adalah memberantas praktek curang dan culas dari para mafia pangan yang selama ini cukup leluasa menggerogoti gudang Bulog tanpa bisa disentuh.

Pertengahan bulan depan sudah masuk bulan Ramadhan. Seperti biasa dan sudah menjadi tradisi bahwa menjelang masuk bulan suci Ramadhan, permintaan sembako akan meningkat. 

Harga kebutuhan pokok pun merangkak naik mengikuti permintaan sembako yang meningkat. Hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi sepertinya tidak berlaku pada saat bulan Ramadhan. Kenaikan harga lebih banyak disebabkan faktor psikologis dan ada kalanya campur tangan tak kelihatan yang ikut bermain ala mafia guna mengeruk untung besar. 

Kesepakatan harga terbentuk kebanyakan disebabkan psikologis pembeli kalah oleh penjual. Operasi pasar masih belum dapat dikatakan sebagai cara yang efektif mengatasi kondisi tersebut. Ibarat terapi, operasi pasar cuma mengatasi secara temporer, bukan mengatasi secara permanen. Kondisi demikian kiranya yang akan menjadi pekerjaan rumah buat seorang Buwas. 

Masyarakat berharap bingit, Buwasnya Budi Waseso sewaktu di BNN sama dengan Buwasnya kala berada di Bulog.

Selamat bertugas Pak Buwas dan semoga sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun