Mohon tunggu...
Benny Frastiawan Ahmad Putra
Benny Frastiawan Ahmad Putra Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Atas Siklus Persediaan dan Pergudangan

3 April 2016   11:25 Diperbarui: 3 April 2016   11:38 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama               : Benny Frastiawan Ahmad Putra

NIM                : 2014017082

 

AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

 

Audit atas persediaan kompleks dan menghabiskan waktu dalam audit karena:

1.      Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali merupakan akun terbesar melibatkan modal kerja.

2.      Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan penghitungan dan pengendalian fisik.

3.      Bermacam-ragam persediaan menyulitkan auditor.

4.      Penilaian persediaan dipersulit oleh faktor keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan.

5.      Ada beberapa metode penilaian persediaan, namun harus dipakai secara konsisten.

 

Tujuan audit atas siklus persediaan dan pergudangan:

Untuk menentukan apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah

disajikan secara wajar dalam laporan keuangan.

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan paduan dari dua sistem yang terpisah namun erat

berhubungan:

1.      Arus barang secara fisik.

2.      Biaya yang terkait.

 

Fungsi-Fungsi yang Membentuk Siklus Persediaan dan Pergudangan:

1.      Memproses order pembelian.

Permintaan pembelian digunakan untuk meminta bagian pembelian untuk meng-order barang persediaan. Pengendalian atas permintaan pembelian dan order pembelian yang terkait harus dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran.

2.      Menerima bahan baku baru.

Barang yang diterima diperiksa kuantitas dan kualitasnya, dibuat laporan penerimaan barang. Barang dikirim ke gudang, dokumen dikirim ke bagian pembelian, guang, dan hutang usaha.

3.      Menyimpan bahan baku.

Barang disimpan hingga saatnya dibutuhkan, dikeluarkan dari gudang apabila ada permintaan yang diotorisasi, perintah kerja, dokumen yang menyebutkan jenis dan jumlah barang yang diminta.

4.      Memproses barang.

Jumlah barang yang diproduksi tergantung order pelanggan, ramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi, ekonomis tidaknya proses produksi. Bagian produksi membuat laporan produksi dan barang rusak sehingga catatan akuntansi dapat mencerminkan pergerakan barang dan biaya produksi yang akurat. Struktur pengendalian intern

akuntansi biaya yang baik penting dalam fungsi proses barang.

5.      Menyimpan barang jadi.

Setelah barang selesai diproses di bagian produksi, penyimpanan dilakukan di gudang menunggu pengiriman. Penyimpanan dipisahkan dalam beberapa area dengan akses terbatas.

6.      Mengirim barang jadi.

Pengiriman barang harus didukung dengan dokumen pengiriman yang telah diotorisasi.

Berkas induk persediaan perpetual

Yaitu catatan yang memuat informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan yang tersimpan, atau informasi mengenai biaya perunit.

Bagian-bagian dari Audit Atas Persediaan

1.      Memperoleh dan mencatat bahan baku, biaya buruh, dan overhead.

Terdiri dari pemrosesan order pembelian, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Internal control fungsi ini dipahami dan diuji sebagai pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi dalam siklus perolehan dan pembayaran, penggajian, dan kepegawaian.

2.      Transfer aktiva dan biaya.

Mencakup fungsi pemrosesan barang dan penyimpanan barang jadi. Pengujiannya dilakukan dalam siklus persediaan dan pergudangan.

3.      Pengiriman barang serta pencatatan pendapatan dan biaya.

Mencakup pencatatan pengiriman barang. Pengujiannya dilakukan dalam siklus penjualan dan penerimaan kas.

4.      Pengamatan fisik persediaan.

Untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien.

5.      Menilai harga dan mengkompilasi persediaan.

 

Audit Atas Akuntansi Biaya

 

Pengendalian Akuntansi Biaya

Adalah hal-hal yang berkaitan dengan persediaan fisik dan biaya yang terkait dari titik di mana bahan

baku diminta peng-orderannya sampai titik di mana barang jadi selesai diproduksi dan dipindahkan ke

gudang.

Pengendalian akuntansi biaya dibagi dalam dua kategori:

1.      Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

a.       penggunaan gudang yang terpisah-pisah dengan akses terbatas.

b.      penugasan pegawai tertentu yang bertanggung jawab secara spesifik pada persediaan.

c.       persetujuan melalui dokumen yang prenumbered untuk otorisasi pemindahan persediaan.

d.      berkas induk persediaan perpetual.

 

 2.      Pengendalian atas biaya yang terkait.

catatan atas biaya yang memadai untuk alat bantu manajemen untuk penentuan harga, pengendalian biaya, dan costing perusahaan.

 

Pengujian atas Akuntansi Biaya

Dalam mengaudit akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan empat aspek:

1.      Pengendalian fisik atas persediaan.

Pengujian dibatasi pada pengamatan dan tanya jawab. Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian persediaan demikian tidak memadai, auditor harus memperluas pengamatannya atas pengujian persediaan fisik.

2.      Dokumen dan pencatatan pemindahan barang.

Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat, jumlah, deskripsi, dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. Langkahnya adalah dengan pemahaman internal control, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen.

3.      Berkas induk perpetual persediaan.

Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual memungkinkan auditor untuk mengurangi pengujian fisik persediaan atau mengubah saat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan dokumen, yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan baku, yang mendukung pengurangan persediaan bahan baku untuk produksi dan peningkatan persediaan barang jadi, pengurangan persediaan barang jadi.

4.      Harga perunit.

Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk. Auditor harus memahami internal control, dan pengujian dilakukan sebagai bagian dari pengujian terhadap perolehan, penjualan, dan penggajian. Auditor menelusuri unit dan harga perunit bahan baku ke berkas induk persediaan perpetual, dan total biaya ke catatan akuntansi biaya, menelusuri biaya dari laporan gaji ke catatan biaya pekerjaan.

 

Prosedur Analitis:

1.      Bandingkan persentase margin bruto dengan tahun lalu.

2.      Bandingkan perputaran persediaan dengan tahun lalu.

3.      Bandingkan biaya perunit persediaan dengan tahun lalu.

4.      Bandingkan nilai persediaan dengan tahun lalu.

5.      Bandingkan biaya manufaktur tahun berjalan dengan tahun lalu.

Pengujian Terinci untuk Persediaan

Dipengaruhi oleh hasil pengujian beberapa siklus lainnya, yaitu siklus persediaan dan pergudangan,

penjualan dan penerimaan kas, perolehan dan pembayaran, penggajian dan kepegawaian. Pengujian

terinci dibahas dalam dua aspek:

1. pengamatan fisik.

2. penetapan harga dan kompilasi.

 

 

Pengamatan Fisik Persediaan

Tanggung jawab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati persediaan fisik klien dan mengambil

kesimpulan mengenai keberadaan persediaan fisik. Ketentuan pemeriksaan fisik tidak dapat diterapkan

kalau persediaan berada dalam gudang umum.

1. Pengendalian intern.

a.       Petunjuk yang jelas mengenai penghitungan fisik.

b.      Verifikasi intern yang independen atas penghitungan.

c.       Rekonsiliasi independen antara hasil penghitungan dengan berkas induk persediaan perpetual.

d.       Pengendalian yang cukup atas kartu atau kertas kerja hasil penghitungan.

2. Keputusan audit.

a.       Memilih prosedur audit.

b.       Saat pelaksanaan.

c.        Ukuran sampel.

d.      Pemilihan pos atau unsur yang akan diuji.

3. Pengujian pengamatan fisik.

a.       Hadir saat penghitungan fisik.

b.       Pemahaman yang memadai mengenai jenis usaha klien.

c.       Menelusuri semua bagian di mana persediaan digudangkan.

d.      Membandingkan persediaan bernilai tinggi ke angka penghitungan tahun sebelumnya dan ke berkas induk persediaan perpetual.

 

Audit Atas Penetapan Harga dan Kompilasi

Penetapan harga mencakup semua pengujian atas biaya perunit apakah sudah tepat. Sedangkan

kompilasi mencakup seluruh pengujian atas pengikhtisaran penghitungan fisik, perkalian harga dengan

kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran saldo ke buku besar.

1. Pengendalian penetapan harga dan kompilasi.

2. Prosedur penetapan harga dan kompilasi.

3. Penilaian persediaan.

 

Memadukan Pengujian

1.Pengujian atas siklus perolehan dan pembayaran.

2.Pengujian atas siklus penggajian dan kepegawaian.

3.Untuk menguji pencatatan biaya akuntansi untuk upah buruh langsung dan tidak langsung.

4. Pengujian atas akuntansi biaya.

5. Persediaan fisik, kompilasi, penetapan harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun