Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Era Digital yang Rentan: Bagaimana Bisnis dan Individu Bisa Melindungi Data Mereka?

1 Februari 2025   08:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Era Digital yang Rentan (freepik.com)

Di era digital yang semakin maju, data menjadi aset berharga bagi individu maupun bisnis. Namun, perkembangan teknologi juga membawa ancaman yang semakin kompleks, seperti pencurian data, serangan siber, dan kebocoran informasi pribadi. Oleh karena itu, melindungi data menjadi prioritas utama bagi siapa saja yang beroperasi di dunia digital.

Ancaman di Era Digital

Banyak tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan data di era digital, di antaranya:

  1. Serangan SiberPeretasan, ransomware, dan phishing adalah bentuk serangan siber yang semakin canggih. Penyerang dapat mencuri data pribadi dan bisnis untuk kepentingan ilegal.

  2. Kebocoran DataBanyak kasus di mana perusahaan besar mengalami kebocoran data akibat kelemahan sistem keamanan mereka, menyebabkan informasi pelanggan terekspos.

  3. Penggunaan Data yang Tidak EtisPerusahaan teknologi sering kali mengumpulkan dan menggunakan data pengguna tanpa transparansi yang memadai, menimbulkan masalah privasi.

Cara Melindungi Data

Untuk menghadapi ancaman ini, individu dan bisnis harus menerapkan berbagai strategi keamanan data:

1. Menggunakan Enkripsi Data

Enkripsi adalah metode efektif untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Dengan enkripsi, data yang dicuri tidak dapat dibaca tanpa kunci yang tepat.

2. Mengaktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)

Otentikasi dua faktor memberikan lapisan keamanan tambahan dengan meminta verifikasi lebih dari satu cara, seperti kata sandi dan kode OTP.

3. Memperbarui Sistem Keamanan Secara Berkala

Pembaruan perangkat lunak dan sistem keamanan sangat penting untuk menutup celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.

4. Menerapkan Kebijakan Privasi yang Ketat

Perusahaan harus memiliki kebijakan privasi yang jelas dan transparan tentang bagaimana data pengguna dikumpulkan, disimpan, dan digunakan.

5. Mengedukasi Pengguna dan Karyawan

Kesadaran akan keamanan siber harus ditingkatkan melalui pelatihan dan edukasi agar individu dan karyawan dapat mengenali ancaman dan bertindak dengan bijak.

Era digital menawarkan kemudahan dan efisiensi, tetapi juga membawa risiko besar terhadap keamanan data. Untuk melindungi informasi pribadi dan bisnis, langkah-langkah pencegahan seperti enkripsi, otentikasi ganda, dan kebijakan privasi harus diterapkan secara disiplin. Dengan meningkatkan kesadaran dan menerapkan strategi yang tepat, individu dan bisnis dapat mengurangi risiko serta menjaga keamanan data mereka dari ancaman digital yang semakin kompleks.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun