Manusia dan AI: Bekerja Sama atau Bersaing?
Meskipun AI mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, ada aspek-aspek tertentu yang masih sulit ditiru oleh mesin, seperti empati, intuisi, dan kreativitas tingkat tinggi. Oleh karena itu, masa depan pekerjaan kemungkinan besar bukan tentang persaingan antara manusia dan robot, tetapi tentang bagaimana manusia dan AI dapat bekerja secara sinergis.
- Pekerjaan yang membutuhkan interaksi sosial seperti psikolog, tenaga kesehatan, dan pekerja sosial tetap sulit digantikan oleh AI.
- Kolaborasi antara manusia dan AI dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai bidang, seperti diagnosis medis berbasis AI yang tetap memerlukan evaluasi oleh dokter.
- Pendidikan dan pelatihan ulang (reskilling) menjadi kunci agar tenaga kerja dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Masa depan pekerjaan di era AI bukan hanya tentang menggantikan manusia dengan robot, tetapi lebih kepada bagaimana teknologi dapat mendukung dan meningkatkan kapabilitas manusia. Dengan beradaptasi dan terus meningkatkan keterampilan, manusia dapat tetap relevan dalam dunia kerja yang semakin terdigitalisasi. Oleh karena itu, alih-alih takut terhadap AI, kita perlu mencari cara untuk mengoptimalkan keberadaannya demi menciptakan masa depan pekerjaan yang lebih baik bagi semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI