Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Revitalisasi Bahasa yang Terancam Punah

21 Januari 2025   09:05 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan BilingualMengintegrasikan bahasa lokal ke dalam sistem pendidikan formal adalah langkah penting. Program bilingual yang mengajarkan bahasa minoritas di sekolah dapat membantu anak-anak tetap terhubung dengan bahasa dan budaya mereka.

  • Penggunaan Teknologi DigitalAplikasi, permainan, dan platform media sosial dapat digunakan untuk mengajarkan dan mempromosikan penggunaan bahasa minoritas. Misalnya, aplikasi belajar bahasa berbasis permainan telah digunakan untuk menghidupkan kembali beberapa bahasa yang hampir punah.

  • Kampanye Kesadaran PublikPenting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan bahasa. Kampanye melalui media massa dan acara budaya dapat mempromosikan kebanggaan terhadap bahasa lokal.

  • Pendekatan Berbasis KomunitasInisiatif revitalisasi bahasa harus dipimpin oleh komunitas yang bersangkutan. Melibatkan penutur asli dalam pengambilan keputusan dan implementasi program akan meningkatkan keberhasilan upaya pelestarian.

  • Contoh Keberhasilan Revitalisasi Bahasa

    Ada beberapa contoh keberhasilan dalam upaya revitalisasi bahasa. Salah satunya adalah bahasa Maori di Selandia Baru. Melalui pendidikan bilingual, media berbahasa Maori, dan pengakuan resmi sebagai bahasa nasional, penggunaan bahasa ini telah meningkat secara signifikan. Contoh lain adalah bahasa Hawai'i, yang berhasil direvitalisasi melalui sekolah imersi dan program berbasis komunitas.

    Revitalisasi bahasa yang terancam punah bukan hanya tentang melestarikan alat komunikasi, tetapi juga tentang menjaga warisan budaya yang unik dan berharga. Di tengah homogenisasi global, upaya ini menjadi semakin mendesak. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, komunitas, dan teknologi, kita dapat memastikan bahwa bahasa-bahasa minoritas tetap hidup dan terus mewarnai keragaman budaya dunia. Karena setiap bahasa adalah cerminan dari kekayaan pengalaman manusia, melestarikannya berarti menjaga keberagaman cara kita memahami dunia.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
    Lihat Bahasa Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun