Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Potret Program Makan Bergizi Gratis

7 Januari 2025   11:35 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)Bima Arya Sugiarto meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, JawaBarat (Jabar), Senin (6/1/2025). Foto: Dok. Puspen Kemendagri/Kumparan.com

Di sisi lain, program ini juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan melibatkan petani dan pelaku usaha kecil dalam penyediaan bahan makanan, program ini turut mendukung pengembangan ekonomi daerah. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat juga meningkat, menciptakan perubahan positif dalam kebiasaan makan sehari-hari.

Tantangan yang Dihadapi

Meski program ini memiliki banyak manfaat, pelaksanaannya tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan anggaran, terutama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang membutuhkan biaya distribusi lebih besar. Selain itu, kurangnya edukasi tentang gizi di masyarakat juga menjadi hambatan, karena banyak yang belum memahami pentingnya pola makan seimbang.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah keberlanjutan program ini. Tanpa perencanaan yang matang dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, program makan bergizi gratis berisiko terhenti ketika sumber pendanaan menurun atau perhatian publik beralih ke isu lain.

Harapan dan Langkah ke Depan

Untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program makan bergizi gratis, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah dapat memperkuat kebijakan pendukung dan alokasi anggaran, sementara sektor swasta dapat berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Selain itu, edukasi tentang gizi perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat, sehingga mereka dapat menerapkan pola makan sehat secara mandiri. Melibatkan komunitas lokal sebagai pelaksana program juga dapat meningkatkan rasa memiliki dan keberlanjutan inisiatif ini.

Program makan bergizi gratis adalah langkah nyata yang dapat mengatasi masalah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Meski tantangan tetap ada, keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama berbagai pihak dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi mereka yang membutuhkan. Dengan pengelolaan yang baik, program ini bukan hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga menciptakan fondasi bagi generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun