Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045

22 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:12 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: LogoHari Ibu ke-96 tahun 2024 (www.tempo.co)

Hari Ibu ke-96 tahun 2024 mengangkat tema yang sarat makna, yaitu "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045." Tema ini menggambarkan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Pada momen ini, peringatan Hari Ibu tidak hanya menjadi pengingat akan pengorbanan ibu dalam keluarga, tetapi juga momentum untuk menegaskan kontribusi perempuan di berbagai sektor.

Perempuan sebagai Pilar Perubahan

Perempuan memiliki posisi strategis sebagai pilar perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam keluarga, mereka menjadi pengasuh dan pendidik generasi penerus yang kelak akan memimpin bangsa. Di ranah publik, perempuan berkontribusi sebagai tenaga profesional, pemimpin, dan penggerak masyarakat. Seiring dengan meningkatnya akses terhadap pendidikan dan kesetaraan gender, perempuan semakin mampu mengambil peran aktif dalam proses pembangunan nasional.

Indonesia Emas 2045, sebagai visi besar 100 tahun kemerdekaan Indonesia, memerlukan keterlibatan semua elemen bangsa, termasuk perempuan. Melalui pemberdayaan yang tepat, perempuan dapat berperan sebagai agen perubahan yang inovatif dan berdaya saing. Hal ini mencakup kontribusi mereka dalam bidang teknologi, pendidikan, kewirausahaan, hingga politik.

Tantangan dan Peluang

Namun, untuk mewujudkan visi ini, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Masih banyak perempuan yang menghadapi hambatan dalam mengakses pendidikan, lapangan kerja, dan posisi kepemimpinan. Ketidaksetaraan gender, kekerasan terhadap perempuan, serta stereotip budaya juga menjadi penghalang yang harus ditangani secara sistematis.

Di sisi lain, perkembangan teknologi digital memberikan peluang besar bagi perempuan untuk berkontribusi lebih luas. Dengan memanfaatkan teknologi, perempuan dapat mengembangkan keterampilan baru, memulai bisnis, dan memperluas jejaring tanpa batas geografis. Pemerintah dan berbagai pihak juga memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan, seperti menyediakan akses pelatihan, pendanaan, dan perlindungan hukum.

Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas

Untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, perempuan perlu didukung agar mampu menyapa dunia dengan kepercayaan diri dan keterampilan yang mumpuni. Pendidikan dan pelatihan yang inklusif harus menjadi prioritas, sehingga setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Selain itu, penguatan kesadaran akan pentingnya peran perempuan perlu dilakukan melalui kampanye, dialog publik, dan pendidikan sejak dini.

Di sisi lain, pemberdayaan perempuan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Semua pihak harus bekerja sama menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender, menghapus diskriminasi, dan memberikan ruang bagi perempuan untuk berkarya.

Hari Ibu ke-96 tahun ini adalah pengingat bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk membangun masa depan bangsa. Dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045," mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk mendukung perempuan Indonesia agar terus berdaya dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan maju di tahun 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun