Jelangkung sukses besar dan membuka jalan bagi gelombang baru film-film horor yang mulai meninggalkan elemen tradisional dan mengadopsi gaya yang lebih modern.
Pada era ini, film horor Indonesia mulai mengeksplorasi tema-tema yang lebih urban dan kontemporer, seperti kehidupan malam, eksplorasi kota-kota besar, dan pengaruh teknologi.Â
Namun, unsur mistis tetap hadir, meskipun tidak lagi menjadi fokus utama. Film-film ini juga mulai memperlihatkan pengaruh dari horor Barat, dengan penggambaran hantu yang lebih dramatis dan penggunaan efek visual yang lebih canggih.
3. Horor Modern dan Pengaruh Global
Di era 2010-an, horor Indonesia semakin menunjukkan pengaruh dari tren global. Film-film seperti Pengabdi Setan (2017) yang disutradarai oleh Joko Anwar, meskipun tetap mempertahankan elemen mistis dan budaya lokal, menampilkan sinematografi yang lebih modern, narasi yang lebih kompleks, dan penggunaan teknik-teknik horor yang lebih global, seperti jump scares dan ketegangan psikologis.
Selain itu, horor modern di Indonesia mulai mengeksplorasi tema-tema yang lebih luas, seperti trauma, psikologi, dan isu-isu sosial.Â
Contohnya, film *Perempuan Tanah Jahanam* (2019), yang tidak hanya menyajikan kisah horor tetapi juga mengeksplorasi ketegangan sosial dan hubungan antar karakter dengan cara yang lebih mendalam.Â
Pengaruh dari sineas horor internasional seperti James Wan dan Ari Aster juga terlihat dalam cara film-film horor Indonesia menyajikan ketakutan yang lebih subtil dan atmosferik.
 4. Keunikan Horor Indonesia dalam Era Globalisasi
Meskipun dipengaruhi oleh tren global, horor Indonesia tetap mempertahankan identitas uniknya dengan terus merujuk pada elemen-elemen budaya lokal. Kisah-kisah tentang arwah gentayangan, kutukan, dan ritual tradisional masih sering muncul dalam film-film horor modern.Â
Bahkan, elemen-elemen ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton internasional, yang tertarik pada eksotisme dan kekhasan budaya Indonesia.