Pengelolaan air juga menjadi aspek penting dalam menciptakan kota ramah lingkungan. Dengan mengadopsi sistem pengelolaan air yang efisien, seperti penampungan air hujan dan daur ulang air limbah, Nusantara dapat mengurangi risiko banjir dan memastikan ketersediaan air bersih bagi warganya. Pengelolaan air yang baik juga mencakup upaya pelestarian sungai dan danau yang ada di sekitar kota, sehingga ekosistem air tetap terjaga.
Pelestarian keanekaragaman hayati di sekitar Nusantara juga perlu diperhatikan. Sebagai bagian dari pulau Kalimantan yang kaya akan flora dan fauna, pembangunan Nusantara harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan alam. Upaya konservasi hutan dan satwa liar, serta penanaman kembali area yang terdegradasi, dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kehilangan keanekaragaman hayati.
Nusantara sebagai Simbol Komitmen Indonesia terhadap Kelestarian Lingkungan
Membangun Nusantara sebagai kota hijau adalah langkah besar bagi Indonesia dalam menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan. Kota ini tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan baru, tetapi juga simbol dari masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan mengadopsi inovasi teknologi hijau, kebijakan energi terbarukan, dan perencanaan kota yang ramah lingkungan, Nusantara dapat menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan saat ini, Nusantara akan menjadi warisan bagi generasi mendatang, menunjukkan bahwa Indonesia dapat mencapai kemajuan tanpa mengorbankan kelestarian alam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI