Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peningkatan Peran Pemuda dalam Proses Legislasi: Menuju Demokrasi yang Lebih Inklusif dan Responsif

14 Agustus 2024   08:16 Diperbarui: 14 Agustus 2024   08:17 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan tren meningkatnya partisipasi dan pengaruh generasi muda dalam proses legislasi. 

Generasi muda, yang sering kali dianggap apatis terhadap politik, kini muncul sebagai kekuatan yang kuat dalam mendorong perubahan sosial dan politik. 

Baik melalui keterlibatan langsung sebagai anggota parlemen muda maupun melalui gerakan advokasi yang berfokus pada isu-isu spesifik seperti perubahan iklim, kesetaraan sosial, dan keadilan ekonomi, pemuda memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan. 

Bagaimana peningkatan peran pemuda ini memengaruhi proses legislasi dan apa dampaknya terhadap demokrasi?

Peran Pemuda dalam Proses Legislasi

Seiring dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin luas, generasi muda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu global dan lokal. Mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen ide-ide baru yang dapat memengaruhi kebijakan publik. Hal ini tercermin dalam meningkatnya jumlah pemuda yang terlibat langsung dalam proses legislasi, baik sebagai anggota parlemen muda maupun sebagai aktivis yang memperjuangkan perubahan melalui gerakan sosial.

Di berbagai negara, kita melihat peningkatan jumlah anggota parlemen muda yang berusia di bawah 30 tahun. Mereka membawa perspektif segar dan inovatif dalam pembuatan kebijakan, sering kali fokus pada isu-isu yang relevan dengan generasi mereka, seperti teknologi, pendidikan, perubahan iklim, dan kesetaraan gender. Kehadiran mereka dalam lembaga legislatif membantu menjembatani kesenjangan antara generasi tua dan muda, menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua lapisan masyarakat.

Selain itu, peran pemuda dalam proses legislasi juga terlihat melalui gerakan advokasi. Gerakan seperti Fridays for Future yang dipimpin oleh Greta Thunberg, serta gerakan sosial lainnya yang didorong oleh anak muda di seluruh dunia, telah berhasil menekan pemerintah untuk mengambil tindakan lebih serius terhadap isu-isu seperti perubahan iklim dan keadilan sosial. Gerakan ini menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya ingin didengar, tetapi juga ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang akan memengaruhi masa depan mereka.

Faktor Pendorong Peningkatan Peran Pemuda

Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peran pemuda dalam proses legislasi. Pertama, perkembangan teknologi digital telah memberikan platform bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka dan mengorganisir gerakan sosial secara global. Media sosial, misalnya, telah menjadi alat yang efektif untuk menggerakkan massa, menyebarkan informasi, dan memobilisasi dukungan untuk berbagai isu.

Kedua, ada kesadaran yang semakin besar di kalangan pemuda bahwa masa depan mereka dipertaruhkan dalam keputusan politik yang dibuat hari ini. Isu-isu seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan ketidaksetaraan sosial langsung memengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Oleh karena itu, mereka merasa terdorong untuk terlibat aktif dalam proses legislasi untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil saat ini selaras dengan kepentingan jangka panjang mereka.

Ketiga, semakin banyak lembaga pemerintah dan organisasi internasional yang mengakui pentingnya melibatkan pemuda dalam proses pembuatan kebijakan. Inisiatif untuk meningkatkan partisipasi pemuda, seperti program pelatihan kepemimpinan, beasiswa untuk studi politik, dan platform dialog antar-generasi, semakin berkembang. Ini memberikan pemuda akses dan peluang untuk berkontribusi secara nyata dalam proses legislasi.

Dampak Positif Peningkatan Peran Pemuda

Peningkatan peran pemuda dalam proses legislasi membawa sejumlah dampak positif bagi demokrasi. Pertama, kehadiran pemuda dalam pembuatan kebijakan membantu memastikan bahwa suara dan kepentingan mereka terwakili. Ini penting untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan adil, yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi semua generasi.

Kedua, pemuda sering kali membawa perspektif baru dan inovatif dalam penyelesaian masalah. Mereka lebih terbuka terhadap ide-ide progresif dan teknologi baru, yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Ini membantu mempercepat reformasi dan modernisasi kebijakan publik.

Ketiga, partisipasi pemuda dalam proses legislasi juga dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah. Pemuda cenderung lebih kritis terhadap status quo dan berani menuntut perubahan. Mereka juga lebih peka terhadap isu-isu seperti korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, yang mendorong pengawasan lebih ketat terhadap tindakan pemerintah.

Tantangan yang Dihadapi Pemuda

Meskipun ada banyak kemajuan, pemuda masih menghadapi sejumlah tantangan dalam proses legislasi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya representasi di lembaga-lembaga legislatif. Di banyak negara, parlemen masih didominasi oleh generasi yang lebih tua, yang mungkin kurang memahami atau kurang peduli terhadap isu-isu yang dihadapi oleh generasi muda.

Selain itu, pemuda sering kali menghadapi hambatan dalam hal akses ke sumber daya, pendidikan politik, dan pengalaman yang diperlukan untuk terlibat secara efektif dalam proses legislasi. Ini bisa membatasi kemampuan mereka untuk memengaruhi kebijakan pada tingkat yang lebih tinggi.

Tantangan lain adalah resistensi terhadap perubahan dari pihak yang berkuasa. Inisiatif dan ide-ide yang dibawa oleh pemuda mungkin ditolak atau diabaikan oleh mereka yang lebih konservatif atau yang merasa terancam oleh reformasi yang diusulkan.

Peningkatan peran pemuda dalam proses legislasi adalah tren yang menjanjikan bagi masa depan demokrasi. Dengan keterlibatan yang lebih besar, pemuda dapat membantu menciptakan kebijakan yang lebih inklusif, inovatif, dan responsif terhadap tantangan zaman. 

Meskipun masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, partisipasi pemuda yang lebih aktif dalam politik menunjukkan bahwa mereka tidak hanya siap untuk menjadi pemimpin di masa depan, tetapi juga untuk memainkan peran penting dalam membentuk dunia saat ini. 

Dukungan dari pemerintah, organisasi, dan masyarakat luas sangat penting untuk memastikan bahwa pemuda memiliki peluang dan alat yang mereka butuhkan untuk berkontribusi secara penuh dalam proses legislasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun